Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Sudahkah Anda Jadi Pemimpin dengan Leadership dan Kompetensi yang Baik?

Kompas.com - 24/03/2022, 08:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MEMIMPIN dan mengelola suatu unit oganisasi bukanlah pekerjaan sederhana. Siapapun yang dimandatkan posisi ini harus memiliki kualitas tertentu yang tercermin melalui kinerjanya karena hal tersebutlah yang nantinya akan menentukan kemajuan dan keberlanjutan unit yang dikelolanya.

Menjadi pemimpin artinya seseorang yang melangkah ke depan, mengarahkan, memengaruhi, mendengarkan, serta berinovasi secara kreatif untuk keberlanjutan (sustainability) dan masa depan yang lebih baik (Hamilton, 2005).

Toor dan Ogunlana (2008) menjelaskan bahwa seorang pemimpin berfungsi mengembangkan visi dan misi, mengembangkan pengaruh melalui budaya, melakukan perubahan dan inovasi serta pembelajaran untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.

Lalu apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?

Sebenarnya ada banyak kualitas yang secara ideal harus melekat pada seorang pemimpin. Namun setidaknya ada dua hal utama, yakni leadership dan kompetensi (competency).

Secara umum kita pasti sependapat bahwa seorang pemimpin ‘ideal’ haruslah memiliki kualitas leadership yang baik. Ia harus memiliki kemampuan memengaruhi dan memotivasi, untuk memungkinkan anggotanya berkontribusi secara efektif terhadap unit organisasi yang dipimpinnya (Javidan et.al, 2006).

Di samping itu, leadership yang berkualitas juga meliputi sikap jujur, peduli, kemauan untuk mendengar, kreatif, berkarakter, capable, komunikatif, inovatif, berpikir out of the box, dan mampu menciptakan iklim organisasi yang baik untuk memastikan anggotanya bekerja secara nyaman.

Membangun iklim kerja yang ‘sehat’ dan adil merupakan cerminan dari seorang pemimpin dengan leadership yang baik.

Contoh konkretnya bisa dilihat dari pemberian tugas yang didasari oleh kapasitas sumber daya manusia, bukan hanya sekadar faktor kepentingan, apalagi hanya karena like or dislike.

Mengapa ini penting? Jika seorang pimpinan salah memilih orang yang tepat untuk dijadikan tim anggotanya atau mengabaikan hal-hal penting seperti kualitas, rekam jejak kinerja, serta pengalaman, besar kemungkinan suatu organisasi tidak akan berkembang atau maju.

Selain itu, jika merit system atau penilaian berdasarkan prestasi juga sudah dikesampingkan oleh seorang leader, maka lingkungan kerja akan berpotensi menjadi tidak nyaman dan disharmonis sehingga konflik internal menjadi sulit terhindarkan.

Selain leadership yang kuat, seorang pemimpin juga harus memiliki kompetensi (competency) atau kemampuan dan penguasaan yang sesuai dengan bidangnya (dalam hal ini unit organisasi yang dipimpinnya).

Jack Gordon (1998) memaknai kompetensi sebagai keahlian dan kemampuan seseorang menjalankan tugasnya di bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya.

Gordon melanjutkan, ada enam aspek penting dalam konsep kompetensi, yakni; pengetahuan (knowledge); pemahaman (understanding); kemampuan (skill); nilai (value), sikap (attitude), dan minat (interest).

Kompetensi sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi karena jika hal ini absen dari figur seorang pemimpin, maka reputasi dan kredibilitas suatu oganisasi akan menjadi taruhannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com