Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Kembali Kereta Mak Itam, Jalur KA Sawahlunto-Muara Kalaban Diperbaiki

Kompas.com - 02/07/2022, 15:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Pertama, area tambang batu bara terbuka dan jaringan tambang dalam tanah. Kedua, jaringan kereta api dengan teknik tingkat tinggi yang terdiri dari rel gigi, jembatan, dan terowongan yang menghubungkan lokasi tambang hingga pelabuhan yang membentang sepanjang 155 kilometer.

Dan terakhir, pelabuhan besar Emmahaven di pantai Samudera Hindia yang berfungsi sebagai kawasan muat-angkut batubara.

Ini adalah 1 dari 9 warisan dunia yang dimiliki Indonesia.

Baca juga: Kereta Mak Itam Akan Kembali Melaju di Atas Rel Sawahlunto-Muaro Kalaban

Tujuan

Pengoperasian kembali jalur ini bertujuan untuk mendorong perekonomian di Sumatera Barat, khususnya pascapandemi Covid-19, melalui wisata perkeretaapian.

Dengan aktifnya jalur kereta dan beroperasinya kereta Mak Itam di jalur ini, masyarakat diharapkan akan tertarik datang, berwisata, mempelajari sejarah, dan yang terpenting mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat Sumatera Barat, terutama Sawahlunto.

Direktur Operasi SIG Yosviandri mengatakan, SIG mendukung program pengoperasian kembali Kereta Api Jalur Sawahlunto – Muaro Kalaban yang telah dicanangkan oleh Kementerian BUMN dan Pemprov Sumatra Barat, melalui sinergi empat BUMN.

”Ini merupakan bagian dari menghidupkan kembali sejarah dan wisata edukasi bagi generasi muda mengenai perkeretaapian dan pertambangan batu bara. PT Semen Padang bagian dari sejarah yang menggunakan jalur kereta api Sawahlunto untuk mengangkut batu bara sebagai bahan bakar pabrik semen," kata Yosviandri.

"Kami juga berharap dengan pengoperasian kembali kereta api Kereta Api Jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban dapat memberikan dampak positif dan memicu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan bagi masyarakat setempat,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com