KOMPAS.com - Gangguan bipolar atau bipolar disorder, sebelumnya disebut manik depresi.
Dikutip dari MayoClinic, (16/2/2021), bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Di antara periode tersebut, mereka biasanya merasa normal. Anda dapat menganggap tinggi dan rendah sebagai dua "kutub" suasana hati, itulah sebabnya disebut gangguan "bipolar".
Baca juga: Apa Itu Gangguan Mental Bipolar? Kenali Tipe dan Cirinya
Saat Anda menjadi depresi, Anda mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Namun, ketika suasana hati Anda berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu ekstrem dibandingkan mania), Anda mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Seperti diketahui, gejala bipolar dapat bervariasi pada masing-masing individu, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Lantaran memiliki dua kutub suasana hati, yakni mania-hipomania dan depresi, berikut gejala atau tanda yang muncul:
Mania dan hipomania adalah dua jenis episode yang berbeda, tetapi mereka memiliki gejala yang sama. Mania lebih parah daripada hipomania dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di tempat kerja, sekolah dan kegiatan sosial, serta kesulitan hubungan.
Mania juga dapat memicu istirahat dari kenyataan (psikosis) dan memerlukan rawat inap.
Baik episode manik maupun hipomanik mencakup tiga atau lebih gejala berikut:
Baca juga: Ada 2 Tipe Bipolar, Kenali Ciri-cirinya