KOMPAS.com - Pengusaha muda Medina Zein mengaku bahwa ia mengidap penyakit kesehatan mental, bipolar, sejak tiga tahun terakhir.
Bipolar adalah gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah deresif hingga tertekan ke posisi tertentu.
Menurut Medina, bipolar yang dialaminya karena faktor genetik.
Benarkah bipolar dapat diturunkan dari orangtua kepada anak?
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dr. Dharmawan menjelaskan, bipolar genetik artinya tak harus selalu diturunkan.
Bisa juga bawaan.
"Gangguan jiwa seperti bipolar, depresi memang memiliki bawaan genetik. Genetik ini tidak harus diturunkan, melainkan juga bisa bawaan," ujar Dharmawan saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (4/1/2020).
Baca juga: Bisa Tiba-tiba Senang atau Sedih Sekali, Ini Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui
Bipolar bawaan, lanjut Dharmawan, dibawa sendiri oleh penderitanya.
"Tak tahu dari mana gennya itu," ujar dia.
Menurut Dharmawan, sampai saat ini masyarakat mengetahui ada kelainan genetik, tetapi belum dapat mengisolasi gen spesifik yang menyebabkan gangguan bipolar.
Adapun bipolar ada beberapa jenis, yakni bipolar 1, bipolar 2, dan rapid cycling.
Perbedaan yang paling jelas dari jenis tersebut yakni:
Dharmawan menjelaskan, pembagian jenis bipolar itu sebaiknya tidak untuk self diagnose, melainkan untuk ditangani oleh psikiater.
Terkait pengobatan, Dharmawan mengatakan, pada umumnya bipolar dapat diobati dengan mood stabilizer, anti-depresan, dan anti-psikotik.
Pengobatannya, kata Dharmawan, bukan dengan obat yang bersifat stimulan, misalnya amfetamin dan methylphenidate.