Ruby menjelaskan bahwa tingkat berbahaya risiko yang disebabkan oleh carding tergantung data pribadi yang dicuri oleh peretas.
Namun, untuk risiko orang terkena carding sudah tidak terlalu tinggi untuk saat ini.
Hal tersebut disebabkan pihak bank selaku penyedia kartu kredit sudah memiliki mekanisme keamanan yang cukup baik.
Baca juga: Cara Aktifkan Kartu Telkomsel yang Mati Tanpa Perlu ke GraPARI
Seperti penggunaan kode OTP ketika hendak melakukan transaksi menggunakan kartu kredit.
"Sehingga meskipun pelaku bisa menggandakan dan melakukan proses pembayaran tapi belum tentu proses pembayaran itu disetujui karna ada pengamanan terakhir yaitu mengirim OTP ke pemilik kartu kredit yang asli," jelasnya.
Selain itu, situs-situs toko online yang terpercaya juga telah diwajibkan untuk memakai fitur keamanan 3D Secure.
Sehingga pelanggan yang bertransaksi di situstoko online dapat benar-benar adalah pemilik kartu kredt yang asli
Meskipun begitu, Ruby memperingatkan jika nomor kartu kredit masih dapat dibobol, meskipun risikonya sangatlah kecil.
Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dilakukan agar masyarakat tidak terkena tindak kejahatan carding:
Baca juga: Ramai soal Penipuan Perubahan Biaya Administrasi ATM, Ini Kata BRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.