Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Lamaran, Naira Ashraf Dibunuh di Depan Pintu Masuk Universitas

Kompas.com - 24/06/2022, 16:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber The Sun

Tersangka Mohamed Adel mengatakan bahwa tindakannya itu dilatarbelakangi lantaran ia dan Naira berhenti berkomunikasi di Facebook. Tersangka mengaku kesulitan menghubungi Naira melalui akun Facebook usai diblokir oleh Naira.

"Dia telah mengenal siswa itu untuk sementara waktu dan hubungan romantis telah berkembang di antara mereka, tetapi dia mulai bekerja sebagai model, menjadi terkenal, dan memiliki banyak pengikut di media sosial," ujar polisi setempat.

"Dia (Naira) akhirnya memblokir pelamar di media sosial, yang diduga menderita 'depresi parah' karena berakhirnya hubungan," imbuhnya.

Selain itu, Mohamed Adel juga mengatakan bahwa Naira telah menolak lamarannya ketika diajak menikah.

Pengakuan tersebut dibenarkan oleh anggota keluarga Naira. Mereka mengatakan bahwa Mohamed Adel sudah menyampaikan lamaran tersebut beberapa kali.

Sebelum merencanakan aksi pembunuhan kepada Naira, Mohamed Adel telah mencoba bunuh diri menggunakan pisau yang sama untuk membunuh Naira.

Baca juga: Kronologi Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar, Kasatpol PP Jadi Tersangka

Sempat dilaporkan ke polisi

Dilansir dari Najum Masria, pihak keluarga sempat melaporkan tersangka karena telah mengancam akan membunuh Naira lebih dari satu kali.

Bahkan salah satu teman Naira mengatakan, tersangka sudah mengancam akan membunuh Naira sebelum Naira menolak lamarannya.

Jaksa Penuntut Umum setempat mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut dan telah mengamankan bukti di sekitar TKP serta mempelajari kamera CCTV.

Lebih dari 40 saksi telah berbicara di depan jaksa, termasuk petugas keamanan Ibrahim Al-Ajroudi yang menangkap tersangka setelah insiden penusukan.

Mendapat sorotan aktivis HAM

Aksi kejahatan ini mendapat sorotan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, seperti Amnesty International hingga Human Rights Watch.

Mereka mengatakan bahwa insiden ini menjadi catatan buruk bagi pemerintah lantaran gagal melindungi perempuan.

"Pihak berwenang Mesir melakukan kampanye penangkapan dan penuntutan yang ekstensif terhadap perempuan pemberi pengaruh media sosial, yang melanggar hak mereka atas privasi, kebebasan berekspresi, dan non-diskriminasi,"  tulis Human Rights Watch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com