Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Gaji YouTuber? Ini Cara Hitungnya

Kompas.com - Diperbarui 12/11/2022, 12:18 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - YouTube merupakan salah satu media sosial yang mewadahi para pembuat konten video atau content creator.

Melalui YouTube, pembuat konten yang juga disebut YouTuber ini bisa menghasilkan uang atau gaji dengan jumlah tak sedikit.

Bahkan, seiring minatnya masyarakat menjadi YouTuber, pekerjaan ini sudah dianggap sebagai profesi yang menjanjikan.

Baca juga: 5 Cara Menjadi YouTuber Sukses pada 2021

Lantas, berapa gaji YouTuber?

Sumber gaji YouTuber

Gaji YouTuber bukan berasal dari YouTube itu sendiri, melainkan dari iklan yang masuk dalam video yang dibuat pembuat konten.

Sebelum mengulas nominal gaji YouTuber, kenali terlebih dahulu apa itu Google AdSense yang menjadi sumber pundi-pundi uang YouTuber.

Google AdSense merupakan layanan periklanan milik Google.

Baca juga: 5 YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi pada Juli 2021

 

Layanan iklan ini dapat juga dipakai melalui YouTube, yang merupakan salah satu platform Google.

Dilansir dari laman Google, YouTuber harus memenuhi sejumlah syarat yang ditentukan.

Antara lain, memiliki minimal 1.000 subscribers dan sudah ditonton paling tidak 4.000 jam dalam satu tahun.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Perhitungan gaji YouTuber

berapa gaji youtuber 1000 subscriber atau gaji youtuber pemulaTangkapan Layar YouTube berapa gaji youtuber 1000 subscriber atau gaji youtuber pemula

Dilansir dari laman Influencer Marketing Hub (2/6/2022), inti menjadi YouTuber adalah berusaha mendapatkan subscriber sebanyak-banyaknya.

Semakin banyak subscriber kanal YouTube, semakin banyak pula iklan yang masuk.

Gaji seorang YouTuber bisa dihitung dari cost per mille (CPM) dan cost per click (CPC).

CPM adalah pendapatan uang dari setiap 1.000 penayangan iklan yang muncul dari video YouTube. Rata-rata, nominal CPM yang diterima YouTuber adalah 18 dollar AS.

Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com