Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ova Emilia, Rektor UGM Terpilih Periode 2022-2027

Kompas.com - 21/05/2022, 12:53 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prof Ova Emilia terpilih sebagai rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027 melalui rapat pleno pemilihan dan penetapan rektor di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).

Ia menjadi rektor perempuan kedua di UGM setelah Prof Dwikorita Karnawati yang menjabat pada 2014-2017.

Penetapan Prof Ova sebagai rektor UGM ini telah berlangsung sejak 24 Januari 2022.

Baca juga: Bagaimana Cara Memastikan Gelar Profesor Seseorang?

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Prof Pratikno mengatakan bahwa Prof Ova terpilih menjadi rektor UGM setelah memperoleh suara terbanyak dari dua calon rektor lainnya, yakni Profesor Deendarlianto dan Profesor Bambang Agus Kironoto.

“Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof Deendarlianto tiga suara, dan Prof Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof Ova Emilia,” terangnya, dilansir dari Humas UGM, Jumat (20/5/2022).

Pemilihan dan penetapan rektor UGM tersebut dihadiri secara luring oleh 17 anggota MWA dan 1 anggota secara daring.

Sejumlah anggota MWA yang hadir secara luring, di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Rencananya, pelantikan Rektor baru UGM 2022-2027 akan dilaksanakan pada 27 Mei 2022.

Baca juga: Profil Rachmah Ida, Profesor Studi Media Pertama Indonesia yang Masuk Top 100 Scientist

Profil Ova Emilia, rektor UGM terpilih 2022-2027

Berikut profil lengkap Prof Ova Emilia:

1. Alumnus UGM

dr. Gunadi, Sp.BA., PhD Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K), Dekan FK-KMK UGM, dr. Titik Nuryastuti, M.Si. dan Ph.D,Sp.MK(K) anggota tim peneliti lab. diagnostik FK-KMK UGM saat jumpa pers.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA dr. Gunadi, Sp.BA., PhD Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K), Dekan FK-KMK UGM, dr. Titik Nuryastuti, M.Si. dan Ph.D,Sp.MK(K) anggota tim peneliti lab. diagnostik FK-KMK UGM saat jumpa pers.

Dikutip dari Kompas.com (20/5/2022), Ova Emilia lahir di Yogyakarta, 19 Februari 1964.

Prof Ova merupakan alumni Sarjana di UGM pada 1987.

Ia kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia pada 1990.

Tak cukup sampai gelar S2, Prof Ova berhasil menamatkan pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada 2000.

Pada 2009, ia menyelesaikan pendidikan S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM.

Baca juga: Rekam Jejak Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah: Dekan Termuda FEUI hingga Stafsus SBY

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com