Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Viral, Petugas Stasiun Tegur Penumpang dan Minta Hapus Video Langsiran KA

Kompas.com - 14/05/2022, 19:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menyebut petugas di Stasiun Pasuruan menegur dan meminta menghapus video dari penumpang yang merekam gerakan langsiran lokomotif kereta viral di media sosial.

Istilah langsiran dapat diartikan sebagai kegiatan memindahkan kereta, gerbong, lokomotif, atau sarana lain dari satu jalur ke jalur lainnya.

Unggahan tersebut dibagikan akun Facebook ini pada Kamis (12/5/2022).

Pemilik akun awalnya menuliskan benarkah untuk saat ini sudah tidak boleh memvideokan gerakan langsiran kereta api.

"Barusan ditegor dan disuruh hapus video nya oleh ppka st pas dan mass commuter 685 supas," demikian narasi yang dituliskan pemilik akun.

"Turun dari supas 685, mau video langsiran lok. Terus diteriakin sama massinisnya. Terus disamperin KP, polsus. Hape di cek sampe ke google foto dan galeri plus sampah," tulis dia.

Pemilik akun kemudian menuliskan bahwa dirinya tidak jadi memvideokan langsiran kereta lantaran kondisi yang gelap.

Ia pun juga mengunggah sejumlah foto yang diambil dari kamera ponselnya.

"Saya cuma foto hape samsung, bukan kamera," tulisnya.

Sebagai informasi, Stasiun Pasuruan termasuk dalam wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember.

Baca juga: Viral, Video Benda Bercahaya Melintas di Langit Semeru, Ini Kata Ahli

Baca juga: Viral Foto Pertama Black Hole Besar yang Ada di Galaksi Bima Sakti

Lantas, bagaimana penjelasan pihak KAI?

Masalah sudah selesai

Saat dikonfirmasi, Plh Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Tohari mengatakan bahwa permasalahan tersebut telah terselesaikan.

"Sudah clear ya," ujar dia, ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Tohari pun menjelaskan terkait penyebab adanya kejadian itu.

"Ya karena mungkin kurang memahami penerapan aturan perusahaan terkait aturan pengambilan gambar di area publik (pelayanan pelanggan)," terangnya.

Di samping itu, pihaknya juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Kami juga telah melakukan upaya pembinaan dan mensosialisasikan terkait aturan tersebut kepada internal KAI, khususnya kepada frontliner," imbuhnya.

Tohari menekankan, pihaknya selalu terbuka dan siap menerima masukan dari masyarakat dan pelanggan kereta api, untuk memperbaiki pelayanan dan kemajuan KAI ke depan.

Baca juga: Viral, Video Kecelakaan Beruntun Disebutkan di Tol Kemayoran, Ini Kronologinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com