KOMPAS.com - Sebuah unggahan menyebut petugas di Stasiun Pasuruan menegur dan meminta menghapus video dari penumpang yang merekam gerakan langsiran lokomotif kereta viral di media sosial.
Istilah langsiran dapat diartikan sebagai kegiatan memindahkan kereta, gerbong, lokomotif, atau sarana lain dari satu jalur ke jalur lainnya.
Unggahan tersebut dibagikan akun Facebook ini pada Kamis (12/5/2022).
Pemilik akun awalnya menuliskan benarkah untuk saat ini sudah tidak boleh memvideokan gerakan langsiran kereta api.
"Barusan ditegor dan disuruh hapus video nya oleh ppka st pas dan mass commuter 685 supas," demikian narasi yang dituliskan pemilik akun.
"Turun dari supas 685, mau video langsiran lok. Terus diteriakin sama massinisnya. Terus disamperin KP, polsus. Hape di cek sampe ke google foto dan galeri plus sampah," tulis dia.
Pemilik akun kemudian menuliskan bahwa dirinya tidak jadi memvideokan langsiran kereta lantaran kondisi yang gelap.
Ia pun juga mengunggah sejumlah foto yang diambil dari kamera ponselnya.
"Saya cuma foto hape samsung, bukan kamera," tulisnya.
Sebagai informasi, Stasiun Pasuruan termasuk dalam wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember.
Baca juga: Viral, Video Benda Bercahaya Melintas di Langit Semeru, Ini Kata Ahli
Baca juga: Viral Foto Pertama Black Hole Besar yang Ada di Galaksi Bima Sakti
Lantas, bagaimana penjelasan pihak KAI?
Saat dikonfirmasi, Plh Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Tohari mengatakan bahwa permasalahan tersebut telah terselesaikan.
"Sudah clear ya," ujar dia, ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).
Tohari pun menjelaskan terkait penyebab adanya kejadian itu.
"Ya karena mungkin kurang memahami penerapan aturan perusahaan terkait aturan pengambilan gambar di area publik (pelayanan pelanggan)," terangnya.
Di samping itu, pihaknya juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kami juga telah melakukan upaya pembinaan dan mensosialisasikan terkait aturan tersebut kepada internal KAI, khususnya kepada frontliner," imbuhnya.
Tohari menekankan, pihaknya selalu terbuka dan siap menerima masukan dari masyarakat dan pelanggan kereta api, untuk memperbaiki pelayanan dan kemajuan KAI ke depan.
Baca juga: Viral, Video Kecelakaan Beruntun Disebutkan di Tol Kemayoran, Ini Kronologinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.