Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Atasi Komedo di Wajah? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit

Kompas.com - 14/05/2022, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komedo dapat menjadi hal yang mengganggu bagi sebagian besar orang, karena dinilai dapat mengganggu penampilan.

Dikutip dari Kompas.com, Komedo adalah masalah kulit yang disebabkan pori-pori tersumbat minyak, kotoran, dan sel kulit mati.

Terdapat beberapa jenis komedo. Ada komedo hitam atau blackhead. Ada juga komedo putih atau whitehead.

Bagaimana cara mengatasi komedo?

Baca juga: Viral, Video Hewan Hidup di Komedo Tampak di Mikroskop, Apa Itu?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit di Iora Clinic, dr. Edwin Tanihaha, Sp.KK. menjelaskan, cara mengatasi komedo dilihat dahulu bagaimana kondisi dari komedo tersebut.

“Komedo yang superfisial dan mudah, bisa dilakukan ekstraksi komedo secara langsung,” kata Edwin, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Akan tetapi, ia menerangkan, bila komedo terlalu dalam dan banyak, maka cara mengatasinya adalah dengan krim yang bermanfaat untuk mengikis sel kullit mati.

"Tujuannya adalah agar deep comedo bisa menjadi lebih superfisial," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, cara tersebut bisa dikombinasi dengan obat minum yang dapat membantu membuang minyak wajah.

Lebih lanjut, ia menerangkan penting untuk memastikan kondisi hormonal.

Bila kandungan hormon androgen (hormon laku-laki) si pasien meningkat, maka biasanya akan dilakukan terapi untuk menormalkan kondisi hormonalnya.

Bila kondisi ini tidak dinormalkan, maka risiko yang timbul adalah jerawat komedo yang sulit berhenti apabila tak ditangani dengan tepat.

Ia menambahkan, untuk mengatasi komedo penting untuk menjaga pola hidup sehat.

Seperti menghindari tidur malam, menghindari rokok dan juga mengurangi konsumsi gula atau karbohidrat dan stress.

Baca juga: Komedo: Ketahui Jenis, Penyebab dan Faktor Risikonya

Penyebab komedo

Terkait penyebab komedo, Edwin menjelaskan, hal ini karena adanya minyak wajah yang tersumbat, sehingga memicu adanya komedo.

Semakin wajah berminyak maka semakin berisiko memiliki komedo.

Sejumlah penyebab komedo cukup banyak dan bervariasi, antara lain masalah genetik kulit berminyak dari orang tua.

“Jadi individu yang memiliki genetik kulit berminyak, lebih rentan munculnya komedo,” ujar dia.

Selain itu, menurutnya komedo juga bisa muncul karena pola hidup yang tidak sehat seperti akibat tidur larut malam yang dilakukan secara konstan.

Tidur larut malam bisa memicu cortisol hormone yang kemudian memicu meningkatnya hormon androgen.

“Bila androgen meningkat maka produksi minyak atau komedo juga meningkat,” terangnya.

Penyebab lain menurutnya yakni rokok, serta konsumsi gula atau karbohidrat yang berlebihan, termasuk susu, keju, ice cream, kacang-kacangan, santan, kafein, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com