Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Hidup Penuh Syukur serta Keikhlasan dari Seorang Dahlan Iskan

Kompas.com - 01/05/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Sering kali, muncul rasa penyesalan yang dalam ketika kita tidak menyukai hasil dari suatu pilihan yang telah diputuskan. Bahkan, tak jarang rasa penyesalan itu turut ditemani oleh kesedihan, sampai-sampai fisik dan emosional terganggu oleh rasa sakit.

Rasa penyesalan ini lumrah dialami setiap orang, tak terkecuali Dahlan Iskan. Ternyata, sebelum sukses, ia pernah merasakan lika-liku kehidupan yang penuh perjuangan. Bahkan, ia sempat mengambil pilihan yang menghadirkan rasa penyesalan.

Akan tetapi, ayah Dahlan, Mohamad Iskan, berpesan pada dirinya untuk tidak larut dalam penyesalan terlalu lama.

Melalui episode siniar (podcast) Beginu musim keempat bertajuk “Belajar Ikhlas untuk Rasa Sakit di Kementerian”, Dahlan bercerita kepada Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi KOMPAS.com, tentang penyesalan-penyesalan hidup yang membawa dirinya ikhlas dan hidup penuh syukur seperti sekarang.

Sebelum lebih jauh bercerita tentang pengalaman-pengalaman atas dirinya kini, Dahlan mengisahkan masa kecilnya terlebih dahulu kepada Wisnu. “Anda tahu bahwa saya miskin sekali (sewaktu kecil), tetapi bapak saya itu pekerja yang luar biasa keras, buruh tani dan tukang kayu,” ungkap pria berusia 70 tahun tersebut.

“Di situ, rasa-rasanya melekat sekali bahwa orangtua adalah pekerja keras, tidak mengenal waktu, itu yang utama. Ibu orang sabar, bapak orang keras,” tambahnya.

Tak hanya orangtua, Dahlan juga mengungkapkan sosok yang turut menjadi panutannya, yakni Nurcholish Madjid, seorang pembaharu intelektual Islam asal Indonesia. Dari Nurcholish, ia belajar untuk bersyukur.

“Bentuk syukur yang terbaik adalah kerja keras,” ucap Dahlan menyebutkan ucapan Nurcholish.

Baca juga: Kisah Dahlan Iskan Gandeng Persebaya untuk Tingkatkan Penjualan Jawa Pos 

Kemudian, ketika ditanya soal penyesalan hidup oleh Wisnu, Dahlan menjawabnya dengan bercerita, “Selama di Jawa Pos, rasanya tidak ada yang saya sesali. (Namun), ketika menjadi Menteri BUMN, saya (ada perasaan) menyesal.”

“Pertama, karena saya cuma tiga tahun, (kedua, karena) lalu saya pernah berniat untuk memperbaiki perusahaan-perusahaan (BUMN) yang jelek. Kenapa tidak dibubarkan saja, saya menyesal sekali itu,” imbuhnya.

Dahlan lalu menyebutkan perusahaan yang ia sesali untuk tidak dibubarkan, yaitu Sang Hyang Sri yang berfokus di bidang pangan. “Itu sudah berpuluh-puluh tahun jelek sekali, tapi kok saya masih punya ambisi untuk memperbaiki,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pada saat itu, seharusnya perusahaan tersebut lebih baik dibubarkan saja ketimbang diperbaiki. Perusahaan baru dengan kondisi yang lebih besar pun bisa dibangun setelah dibubarkan.

Akan tetapi, nasi telah menjadi bubur. Jabatan singkat yang diemban Dahlan hanya berkisar tiga tahun lamanya, sejak Oktober 2011 hingga Oktober 2014. Setelahnya, ia harus ikhlas dengan segala yang ada.

“Ya sudahlah, itu terjadi. Itu bagian dari move-on,” ucap Dahlan.

Bagi kamu yang masih penasaran dengan kisah hidup mantan Menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, dengarkan episode siniar Beginu bertajuk “Belajar Ikhlas untuk Rasa Sakit di Kementerian”.

Beginu merupakan siniar yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, seorang jurnalis, penulis, sekaligus Pemimpin Redaksi Kompas.com, yang membahas pergumulan, paradoks, pengalaman berkesadaran dalam hidup bersosok manusia.

Dengarkan Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/beginu_dahlanis.

Baca juga: Cerita Dahlan Iskan, Benahi Jawa Pos Bermodalkan Amarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com