Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Mencegah dan Menangani Mabuk Perjalanan pada Anak

Kompas.com - 22/04/2022, 09:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

5. Gunakan obat-obatan

Di pasaran, tersedia banyak obat-obatan yang berfungsi untuk mencegah mabuk perjalanan.

Namun, sebelum menggunakannya, alangkah lebih baik jika Anda menanyakannya terlebih dahulu kepada dokter anak yang menangani anak Anda.

Obat-obatan pencegah mabuk perjalanan, biasanya harus dikonsumsi beberapa saat sebelum memulai perjalanan, misalnya satu jam sebelumnya, agar bisa bekerja optimal.

Ingat, baca dosis obat dengan baik, sesuaikan dengan umur anak yang akan mengonsumsinya.

6. Pilih posisi duduk yang nyaman

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indinesia (IDAI), posisi duduk ternyata memengaruhi potensi terjadinya mabuk perjalanan.

Posisi yang dinilai baik untuk mengurangi risiko mabuk perjalanan adalah di barisan paling depan dan tengah, karena di titik itu seseorang masih bisa mendapatkan jendela yang cukup luas sehingga bisa leluasa melihat ke arah luar.

7. Kendarai mobil dengan baik

Terakhir adalah kendarai mobil dengam baik, artinya melaju dengan kecepatan stabil, tidak banyak mengerem atau menginjak gas secara mendadak.

Hal lain, pastikan juga mobil melaju tanoa banyak terjadi guncangan karena tidak berhati-hati dan menyebabkan ban mobil melewati lubang di aspal yang cukup dalam.

Baca juga: Manfaat Puasa bagi Anak, Apa Saja?

Tips menangani anak mabuk perjalanan

Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda mabuk perjalanan, selain memberikan distraksi untuk mengalihkan fokusnya, pertimbangkan pula untuk menepi dan menghentikan kendaraan sesegera mungkin.

Biarkan si kecil keluar dari dalam mobil untuk beberapa saat, berjalan-jalan di sekitar mobil atau berbaring dengan posisi telentang selama beberapa menit dengan mata terpejam.

Cara lain, letakkan kain yang dingin di kening anak juga bisa membantu meredakan bibit-bibit mabuk perjalanan yang mulai muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com