Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Mencegah dan Menangani Mabuk Perjalanan pada Anak

KOMPAS.com - Ada banyak perasaan was-was di benak orangtua yang akan mengajak anak yang masih berusia kecil untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran nanti.

Anak dikhawatirkan akan rewel di jalan, kelelahan, tak terjaga makan dan tidurnya, perlengkapan anak dan mabuk perjalanan.

Ketika mabuk perjalanan, seseorang bisa mengalami pusing, enek, muntah, hingga lemas.

Dikutip dari Mayoclinic, mabuk perjalanan adalah kondisi ketika otak menerima informasi dari bagian dalam telinga, mata, dan saraf di persendian juga otot yang satu sama lain saling konflik atau tidak singkron.

Bayangkan, seorang anak kecil duduk di kursi mobil yang rendah dan tidak bisa melihat pemandangan di luar melalui kaca jendela.

Bagian dalam telinga anak ini akan merasakan gerakan, tapi mata dan tubuhnya tidak merasakan hal yang sama.

Kondisi ini mengakibatkan perut terasa tidak nyaman, muncul keringat dingin, lemas, hilang napsu makan, hingga muntah.

Tips mencegah anak mabuk perjalanan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami mabuk perjalanan. Berikut di antaranya:

1. Lihat ke luar jendela

Mintalah anak untuk lebih banyak melihat ke arah luar jendela daripada fokus pada benda di dalam mobil seperti buku dongeng, games, atau layar gadget.

Kondisi akan jauh lebih baik ketika anak tertidur ketika ada di tengah perjalanan.

2. Rencanakan jam makan sebelum perjalanan

Kondisi perut saat melakukan perjalanan juga cukup berperan pada anak, apakah ia akan rawan mabuk atau tidak.

jangan beri anak makanan berat sesaat sebelum melakukan perjalanan atau ketika di tengah perjalanan.

Jika memang dibutuhkan, sebelum berangkat berikan ia makanan kecil sebagai gantinya, misalnya keripik, minuman, dan sebagainya.

3. Ventilasi udara

Jika mobil memiliki sirkulasi udara yang baik dapat meminimalisasi terjadinya mabuk perjalanan.

4. Alihkan perhatian

Ketika anak nampak mengalami mabuk perjalanan, coba alihkan perhatian dengan mengajaknya mengobrol, mendengarkan musik, atau menyanyikan lagu.

5. Gunakan obat-obatan

Di pasaran, tersedia banyak obat-obatan yang berfungsi untuk mencegah mabuk perjalanan.

Namun, sebelum menggunakannya, alangkah lebih baik jika Anda menanyakannya terlebih dahulu kepada dokter anak yang menangani anak Anda.

Obat-obatan pencegah mabuk perjalanan, biasanya harus dikonsumsi beberapa saat sebelum memulai perjalanan, misalnya satu jam sebelumnya, agar bisa bekerja optimal.

Ingat, baca dosis obat dengan baik, sesuaikan dengan umur anak yang akan mengonsumsinya.

6. Pilih posisi duduk yang nyaman

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indinesia (IDAI), posisi duduk ternyata memengaruhi potensi terjadinya mabuk perjalanan.

Posisi yang dinilai baik untuk mengurangi risiko mabuk perjalanan adalah di barisan paling depan dan tengah, karena di titik itu seseorang masih bisa mendapatkan jendela yang cukup luas sehingga bisa leluasa melihat ke arah luar.

7. Kendarai mobil dengan baik

Terakhir adalah kendarai mobil dengam baik, artinya melaju dengan kecepatan stabil, tidak banyak mengerem atau menginjak gas secara mendadak.

Hal lain, pastikan juga mobil melaju tanoa banyak terjadi guncangan karena tidak berhati-hati dan menyebabkan ban mobil melewati lubang di aspal yang cukup dalam.

Tips menangani anak mabuk perjalanan

Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda mabuk perjalanan, selain memberikan distraksi untuk mengalihkan fokusnya, pertimbangkan pula untuk menepi dan menghentikan kendaraan sesegera mungkin.

Biarkan si kecil keluar dari dalam mobil untuk beberapa saat, berjalan-jalan di sekitar mobil atau berbaring dengan posisi telentang selama beberapa menit dengan mata terpejam.

Cara lain, letakkan kain yang dingin di kening anak juga bisa membantu meredakan bibit-bibit mabuk perjalanan yang mulai muncul.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/22/090000865/7-tips-mencegah-dan-menangani-mabuk-perjalanan-pada-anak

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke