Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Penangkapan Pencuri Kotak Infak Masjid di Kala Sahur

Kompas.com - 21/04/2022, 12:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video penangkapan pencuri kotak infak di sebuah masjid yang terletak di Klitren, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), viral di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan pencuri kotak infak masjid yang dibopong oleh warga menuju ke mobil patroli polisi yang sudah siaga.

"Mampus," kata seseorang dalam video tersebut dibarengi suara toa masjid yang menginformasikan masyarakat sekitar waktu untuk melakukan sahur.

Video penangkapan pencuri kotak infak masjid salah satunya dibagikan oleh akun ini, pada Rabu (20/4/2022).

Pada unggahan video tersebut terdapat keterangan bahwa kejadian tersebut terjadi pada waktu sahur, sekitar pukul 02.00 lebih di Masjid Al Innayah Iromejan, Klitren, Kota Yogyakarta.

"Pas wayah saur jam 2 lebih diki Maling kotak infak di Masjid al innayah iromejan, klitren," tulis akun tersebut.

Dari pantauan Kompas.com, hingga Kamis (21/4/2022) pukul 11.00 WIB, video tersebut sudah mendapatkan 825 like.

Baca juga: Video Viral TKA China Pakai Seragam Loreng di Aceh, Ini Kata Imigrasi

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Merapi Uncover (@merapi_uncover)

Penjelasan polisi

Saat dikonfirmasi, Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menjelaskan bahwa memang benar terdapat kejadian pencurian kotak infak di Masjid Al Innayah Iromejan, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Kejadian pencurian kotak infak tersebut terjadi pada Rabu 20 April 2022 pada pukul 02.15 WIB.

Timbul mengatakan kejadian tertangkapnya pelaku pencurian kotak infak masjid tersebut awalnya diketahui oleh pihak takmir masjid.

"Pelaku mengambil kotak infak pada saat sepi namun saat keluar dengan membawa kotak infak diketahui oleh takmir masjid," katanya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Setelah berhasil menangkap pelaku pencurian, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gondokusuman dan kemudian pelaku diamankan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Viral, ‘Crazy Rich Grobogan’ Bangun Jalan Rp 2,8 Miliar, Siapakah Dia?

Pelaku nekat melakukan aksi pencurian kotak infak tersebut karena alasan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan serta mengaku hendak pulang ke Tangerang.

"Motif tidak punya uang buat makan, pelaku berasal dari Tangerang hendak pulang," ungkap Timbul.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku tidak ditahan melainkan langsung dipulangkan ke Tangerang. Kasus pencurian tersebut diselesaikan secara restorative justice.

Lebih lanjut, Timbul mengimbau warga untuk menyediakan kotak amal khusus yang tidak dapat diangkat, agar masalah pencurian tidak terulang kembali.

"Disediakan kotak amal khusus yang tidak bisa diangkat. Kotak amal yang kecil saat malam hari atau kondisi sepi agar disimpan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com