Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantangan Makanan Saat Memasuki Usia 50 Tahun

Kompas.com - 19/04/2022, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menginjak usia setengah abad, sudah tidak bisa lagi sembarang mengonsumsi makanan. Sebab usia 50 tahun adalah masa saat kondisi tubuh mulai berubah.

“Setelah 50 tahun, metabolisme melambat, kadar estrogen turun, dan kebutuhan nutrisi tertentu meningkat,” ujar Hillary M. Wright, ahli gizi dan penulis buku The Menopause Diet Plan, dikutip dari laman Eat This (7/7/2021).

Mengingat kondisi tubuh yang tak sama seperti dulu, asupan dan pola makan pun harus lebih diperhatikan agar tubuh tetap bugar dan sehat.

Baca juga: Ketahui Penyebab Penuaan pada Kulit Lansia dan Cara Merawatnya

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja pantangan makanan untuk usia 50 tahun ke atas.

Berikut makanan yang harus dihindari saat memasuki usia 50 tahun:

1. Makanan dan minuman manis

Mengonsumsi makanan dan minuman manis secara teratur menyebabkan kenaikan berat badan.

Hal itu bisa memicu kanker terutama saat memasuki masa menopause, seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker endometrium.

Menurut American Institute of Cancer Research (AICR), mempertahankan berat badan sehat adalah salah satu cara melindungi diri dari serangan tumor ganas atau kanker.

Bahkan, jika tidak mengalami kelebihan berat badan, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa memanggil kematian lebih cepat.

Sebab berdasarkan jurnal JAMA Internal Medicine (2014), risiko terkena penyakit jantung jauh lebih besar.

2. Daging olahan

Usia 50 tahun, tak ada salahnya untuk mulai membatasi konsumsi daging olahan.

AICR memperingatkan untuk tidak memakan daging yang diasapi, diawetkan, diasinkan, difermentasi, atau mengandung pengawet, seperti sosis.

Pasalnya, daging olahan seperti sosis bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal, yakni kanker yang tumbuh di usus besar.

Selain itu, sebagian besar daging olahan juga mengandung kadar lemak jenuh dan sodium yang tidak sehat.

Baca juga: 6 Latihan Jitu untuk Lenyapkan Lemak Perut di Usia 50 Tahun

 

3. Gorengan

“Jika ingin menjaga kesehatan jantung setelah usia 50 tahun, inilah saatnya memperhatikan asupan lemak jenuh secara serius,” ujar ahli gizi Rebecca Schilling, sebagaimana dilansir dari Eat This (22/1/2022).

Pola makan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, berkontribusi besar terhadap risiko penyakit jantung.

Rebecca menuturkan, makanan tinggi lemak jenuh bisa menyumbat arteri, meningkatkan kolesterol jahat, dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

4. Snack atau makanan ringan

Makanan gurih termasuk berbagai macam keripik mengandung sodium, lemak jenuh, dan tambahan gula.

“Camilan dalam kemasan tidak hanya tinggi sodium, tetap juga mendorong untuk memakannya terus dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan karena rasanya sangat gurih,” kata ahli diet dari layanan kesehatan dan kebugaran WellnessVerge, Melissa Mitri, masih dari laman Eat This.

Konsumsi snack gurih di usia 50 tentu bukan pilihan yang bijaksana. Untuk itu, cobalah mengonsumsi buah-buahan segar sebagai pengganti camilan gurih.

5. Minuman diet

Mengganti minuman manis ke minuman dengan embel-embel diet seperti soda diet, terdengar cerdas. Sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan kesehatan jantung.

Ahli gizi diet dari Paloma Health, Arika Hoscheit mengatakan, minuman diet biasanya mengandung pemanis buatan yang bisa memicu risiko penyakit kardiometabolik, termasuk tekanan darah tinggi, kencing manis, dan kegemukan.

Studi oleh Diabetes Care (2009), menemukan orang yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 36 persen lebih besar terkena sindrom metabolik. Serta, 67 persen risiko terkena diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan peminum soda biasa.

Baca juga: 4 Cara untuk Memperlambat Penuaan di Usia 50 Tahun, Apa Saja?

Hoscheit menambahkan, rasa manis buatan dari minuman diet rendah dan tanpa kalori justru mempersulit tubuh untuk mengukur kepadatan kalori.

Mengurangi asupan minuman diet, menurutnya bisa membantu menurunkan nafsu makan, meningkatkan manajemen berat badan, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com