Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Skema One Way dan Gage? Diterapkan pada Mudik Lebaran 2022

Kompas.com - 16/04/2022, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Korlantas Polri sedang menyiapkan pemberlakuan rekayasa lalu lintas (lalin) yang akan diberlakukan saat mudik lebaran 2022 mendatang.

Rekayasa tersebut ditujukan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas saat masyarakat melakukan mudik.

Rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan, yakni one way dan penerapan ganjil genap (gage).

Lantas, apa sebenarnya one way dan gage?

Baca juga: Ini Daftar Kendaraan yang Terbebas Ganjil Genap dan One Way di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2022

Apa itu One Way dan Gage?

Dikutip dari laman Kompas.com, Jumat (15/4/2022), One Way adalah skema satu arah yang akan diberlakukan jika contra flow tak berjalan efektif.

Pemberlakuan One Way ditujukan untuk memecah kepadatan lalu lintas saat mudik nanti.

Sementara itu, Gage merupakan skema ganjil-genap didasarkan pada tanggal dan nomor kendaraan. Seperti halnya One Way, Gage juga diberlakukan guna memecah kepadatan.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022), skema one way akan diberlakukan selama 3 hari.

Pemberlakuan tersebut mulai dari 28 April 2022 yang jatuh sebelum cuti lebaran 29 Maret 2022.

Ketika one way diberlakukan, maka otomatis lalu lintas dari timur atau Tol Trans-Jawa dan dari Bandung menuju Jakarta tak akan bisa melintas.

Dengan demikian, pengguna tol yang mengarah ke Jakarta ketika one way, arus mudik dialihkan melalui jalan biasa atau arteri.

Selanjutnya, petugas akan disiagakan guna melakukan pengawasan di pintu-pintu tol.

Untuk penerapan ganjil genap, sistem akan diberlakukan mengikuti diskresi kebijakan polisi yang bertugas di lapangan.

Namun, nantinya tak akan ada sanksi tilang yang diberlakukan jika terjaring ganjil-genap.

Baca juga: Mengenal Skema One Way dan Gage pada Mudik Lebaran 2022

Jadwal dan lokasi One Way dan Gage mudik lebaran 2022

Berikut skema one way dan gage yang akan diberlakukan:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com