Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL, tentara Kerajaan Belanda yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Sebagaimana diberitakan Harian Kompas, 17 April 2002, pendidikan komando angkatan pertama dibuka pada 1 Juli 1952 di Batujajar dengan diikuti 400 siswa.
Instruktur utama pasukan tersebut juga dipercayakan kepada Mayor Idjon.
Dalam perjalanan selanjutnya, satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama, di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953.
Kemudian, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1952. Pada 1955, berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Pada 1966, satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus) TNI AD.
Baca juga: Spesifikasi KRI Sultan Iskandar Muda-367, Kapal Perang TNI AL Berteknologi Mutakhir!
Berikutnya, pada 1971, nama satuan tersebut berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Kemudian pada 1985, kembali berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sampai sekarang.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, struktur organisasi Kopassus saat ini terdapat di beberapa wilayah.
Pertama, Makopassus yang berkedudukan di Cijantung, kemudian Pusdiklatpassus yang berkedudukan di Batujajar; dan Grup-1 Kopassus yang berkedudukan di Serang.
Berikutnya, Grup-2 Kopassus berkedudukan di Solo, Grup-3 Kopassus berkedudukan di Cijantung, dan Satuan-81 Kopassus berkedudukan di Cijantung.
"Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal di Medan Laga. Berani, Benar, Berhasil. Komando!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.