Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penangkapan Diduga Pelaku Klitih di Badran Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 08/04/2022, 16:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video penangkapan pemuda diduga pelaku aksi klitih di Badran, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral di media sosial.

Di dalam video tersebut memperlihatkan warga Badran berhasil mengamankan seorang pemuda dengan barang bukti sebuah sabit/arit.

"Kecekel neng Badran Maszehh (tertangkap di Badran Maszehh)," kata seseorang dalam video tersebut.

Video penangkapan pemuda diduga pelaku aksi klitih itu salah satunya dibagikan oleh akun ini, pada Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Ramai soal Video Klitih di Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Pada unggahan video tersebut terdapat keterangan bahwa yang tertangkap adalah pelaku aksi klitih.

"Jirrr, hampir tiap malam berarti di Jogja itu berasa kayak di San Andreas gini ta?," tulis akun tersebut.

Dari pantauan Kompas.com hingga Jumat (8/4/2022) pukul 15.30 WIB, video tersebut sudah mendapatkan 7.090 like dan 648 komentar.

Baca juga: Diduga Klitih di Yogyakarta Aniaya Anak DPRD Kebumen hingga Tewas, Mengapa Klitih Masih Saja Terjadi?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

Baca juga: Viral, Video Polantas di Batam Disebut Minta Bayaran Rp 250.000 Usai Tilang Pengendara Motor, Ini Penjelasannya

Penjelasan polisi

Saat dikonfirmasi, Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menjelaskan bahwa pemuda yang ditangkap warga seperti dalam video yang viral itu bukanlah pelaku aksi klitih.

"Bukan," kata Timbul kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Timbul menjelaskan, kejadian yang ramai di medsos tersebut terjadi pada Kamis (7/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB di Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarata.

Baca juga: Klitih yang Terus Memakan Korban dan Kecurigaan Isu yang Sengaja Dibesarkan...

Warga melakukan pengeroyokan kepada pelaku karena membawa senjata tajam (sajam). Warga Badran menduga pelaku akan melakukan aksi kejahatan.

"Pengeroyokan yang dilakukan oleh warga Badran dimungkinkan karena pelaku membawa senjata tajam jenis sabit atau arit karena diduga pelaku kejahatan jalanan," kata dia.

Pelaku, imbuhnya juga tinggal di Kampung Badran bersama dengan neneknya karena orang tuanya sudah bercerai dan ayahnya ditahan di salah satu penjara di Jakarta.

Baca juga: Trending #YogyaTidak Aman, Apa Itu Klitih, dan Penyebabnya...

Setelah diamankan warga, pelaku kemudian dibawa ke Polsek Jetis untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan unit Reskrim Polsek Jetis," ungkap Timbul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com