Dilansir dari Medical News Today, asupan kalori yang menurun, sel tubuh pun stres lantaran tidak cukup kalori untuk bisa berfungsi normal.
Akhirnya, sel tubuh dipaksa untuk beradaptasi dengan cara mengurangi kebutuhan kalori yang digunakan untuk menjalankan fungsi tubuh.
Kalori sedikit, maka energi menjadi minim. Namun, sel tubuh harus tetap bekerja. Caranya, sel-sel tubuh akan membuang “sampah” dan bagian sel yang rusak, kemudian mendaurnya menjadi sel baru yang berfungsi lebih baik.
Dengan begitu, sel tubuh bisa bekerja secara normal meski tidak mendapat asupan energi yang cukup selama belasan jam.
Baca juga: Manfaat Puasa Ramadhan Menurunkan Berat Badan Menurut Sains
Dilansir dari ILQ, berikut rincian yang terjadi pada tubuh selama berpuasa di bulan Ramadhan.
Puasa di hari pertama Ramadhan, kadar gula darah dan tekanan darah mulai menurun. Beberapa orang di hari pertama sering merasa mual, pusing, sakit kepala, dan rasa lapar yang hebat.
Pada minggu pertama ini pula, tubuh perlahan mulai melakukan proses pembersihan.
Melewati minggu pertama Ramadhan, tubuh lebih bisa beradaptasi dengan jadwal puasa, dan sistem pencernaan bisa beristirahat.
Tidak adanya asupan makanan yang dicerna oleh sistem pencernaan, membuat sistem ini memfokuskan energi untuk membersihkan tubuh dan menyembuhkan sel-sel.
Tahap ini, organ-organ mulai proses perbaikannya.
Minggu ketiga Ramadhan, energi akan meningkat dan pikiran mulai bisa berkonsentrasi dengan baik.
Proses penyembuhan tubuh menjadi lebih efisien selama puasa, sehingga tubuh mulai memperbaiki sel-sel yang rusak.
Usus besar, hati, ginjal, paru-paru, dan kulit pun melakukan detoksifikasi, yakni proses pembuangan racun secara alami dari dalam tubuh.
Baca juga: Manfaat Puasa untuk Kesehatan Jantung
Sepuluh hari terakhir Ramadhan, daya ingat dan konsentrasi semakin meningkat.
Tahap ini, organ-organ dalam tubuh memulihkan diri setelah semua racun keluar. Dengan begini, tubuh perlahan bisa berfungsi secara optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.