KOMPAS.com - Ramadhan adalah bulan wajib bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. Saat berpuasa, terdapat beberapa pantangan seperti tidak boleh makan mulai terbit fajar hingga matahari tenggelam.
Namun pernahkah Anda bertanya, apakah tidak memasukkan apapun ke dalam perut selama belasan jam memberikan manfaat untuk tubuh?
Lalu apa yang terjadi pada tubuh saat sedang berpuasa?
Manfaat puasa
Mengutip dari Al Jazeera, para ahli menemukan bahwa membatasi asupan makanan di siang hari bisa mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, jantung, dan obesitas.
Tidak mengonsumsi apapun selama beberapa waktu, tubuh bisa lebih berkonsentrasi untuk membuang racun.
Hal itu disebabkan puasa memberikan jatah libur bagi sistem pencernaan untuk mencerna makanan dan minuman yang masuk.
“Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya,” ujar Claire Mahy, seorang ahli gizi.
Berpuasa, juga merangsang proses autofagi atau pembersihan dari sel-sel yang sudah tua, rusak, atau berbahaya.
Puasa merangsang autofagi
Autofagi layaknya tombol reset pada tubuh yang akan membersihkan dan mendaur ulang sel-sel tubuh.
Autofagi pula, akan meningkatkan kemampuan sel untuk beradaptasi melawan racun dan penyebab kerusakan yang menumpuk dalam tubuh.
Berpuasa artinya tidak ada asupan makanan selama belasan jam dan terus diulang selama beberapa hari. Akibatnya, tubuh perlahan terbiasa dengan asupan kalori dan nutrisi yang sedikit.
Dilansir dari Medical News Today, asupan kalori yang menurun, sel tubuh pun stres lantaran tidak cukup kalori untuk bisa berfungsi normal.
Akhirnya, sel tubuh dipaksa untuk beradaptasi dengan cara mengurangi kebutuhan kalori yang digunakan untuk menjalankan fungsi tubuh.
Kalori sedikit, maka energi menjadi minim. Namun, sel tubuh harus tetap bekerja. Caranya, sel-sel tubuh akan membuang “sampah” dan bagian sel yang rusak, kemudian mendaurnya menjadi sel baru yang berfungsi lebih baik.
Dengan begitu, sel tubuh bisa bekerja secara normal meski tidak mendapat asupan energi yang cukup selama belasan jam.
Ini yang terjadi pada tubuh saat puasa
Dilansir dari ILQ, berikut rincian yang terjadi pada tubuh selama berpuasa di bulan Ramadhan.
Minggu pertama Ramadhan
Puasa di hari pertama Ramadhan, kadar gula darah dan tekanan darah mulai menurun. Beberapa orang di hari pertama sering merasa mual, pusing, sakit kepala, dan rasa lapar yang hebat.
Pada minggu pertama ini pula, tubuh perlahan mulai melakukan proses pembersihan.
Minggu kedua Ramadhan
Melewati minggu pertama Ramadhan, tubuh lebih bisa beradaptasi dengan jadwal puasa, dan sistem pencernaan bisa beristirahat.
Tidak adanya asupan makanan yang dicerna oleh sistem pencernaan, membuat sistem ini memfokuskan energi untuk membersihkan tubuh dan menyembuhkan sel-sel.
Tahap ini, organ-organ mulai proses perbaikannya.
Minggu ketiga Ramadhan
Minggu ketiga Ramadhan, energi akan meningkat dan pikiran mulai bisa berkonsentrasi dengan baik.
Proses penyembuhan tubuh menjadi lebih efisien selama puasa, sehingga tubuh mulai memperbaiki sel-sel yang rusak.
Usus besar, hati, ginjal, paru-paru, dan kulit pun melakukan detoksifikasi, yakni proses pembuangan racun secara alami dari dalam tubuh.
Minggu keempat Ramadhan
Sepuluh hari terakhir Ramadhan, daya ingat dan konsentrasi semakin meningkat.
Tahap ini, organ-organ dalam tubuh memulihkan diri setelah semua racun keluar. Dengan begini, tubuh perlahan bisa berfungsi secara optimal.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/05/150000965/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-kita-berpuasa