Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan soal Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui

Kompas.com - 01/04/2022, 20:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Jika karena khawatir anaknya tak mendapat asupan gizi yang cukup maka ibunya wajib menggantinya membayar fidyah," katanya lagi.

Baca juga: Beda dengan Muhammadiyah, BRIN Prediksi 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 3 April 2022

Penjelasan dari sisi kesehatan

Sementara itu, jika dilihat dari segi kesehatan, sesungguhnya puasa tidak mengubah kualitas ASI seorang ibu.

Hal itu disampaikan konselor ASI sekaligus Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Nia Umar.

"Kalau dari studi, komposisi ASI ibu yang berpuasa tetap baik buat bayinya. (Namun) secara kuantitas bisa beragam, makanya harus melihat kondisi masing-masing ibu," kata Nia, terpisah.

Baca juga: Sarwendah Berikan ASI ke Anak Angkatnya yang Beranjak Dewasa, Apa Efeknya?

Namun, ada beberapa saran dari AIMI jika seorang ibu ingin menjalankan ibadah puasa:

  1. Pelajari apa yang harus dilakukan dan dihindari demi kelancaran menyusui. Coba lakukan puasa sunah sebelum Ramadhan untuk berlatih puasa;
  2. Tidak memaksakan diri, jika ada sinyal tanda bahaya dari tubuh ibu dan bayi, maka berhenti lah berpuasa, karena kondisi tiap ibu dan bayi berbeda-beda;
  3. Jaga asupan lengkap dengan gizi seimbang juga penuhi kebutuhan cairan;
  4. Jangan jadikan berpuasa sebagai alasan untuk mengurangi frekuensi menyusui, tetap berikan ASI sekehendak bayi;
  5. Jangan gantikan ASI dengan susu formula selama ibu menjalani puasa.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tidak Batalkan Puasa, Ini Penjelasannya

Hentikan puasa jika:

  1. Ibu merasa sangat haus dan dehidrasi setelah menyusui/memerah susu;
  2. Urin bau menyengat dan berwarna kuning bahkan kecoklatan;
  3. Ibu pusing, lemas, berkunang-kunang dan k.ondisi tidak membaik meski sudah beristirahat;
  4. Frekuensi kencing bayi berkurang drastis dan urin berbau juga berwarna tajam;
  5. Bayi dehidrasi, misalnya bibir kering, kulit tidak lentur, dan sebagainya;
  6. Bayi demam;
  7. Bayi rewel atau gelisah dan tidak membaik meski sudah disusui dan kontak fisik dengan ibu;

Baca juga: Apakah Donasi Darah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Terlepas dari tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk berpuasa, AIMI merekomendasikan bagi ibu menyusui yang bayinya masih berusia di bawah 6 bulan atau masih di masa ASI ekslusif untuk tidak dulu menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Hal lain, bayi sakit sehingga butuh banyak ASI atau bayi memiliki kekurangan berat badan dibandingkan dengan berat yang harus ia miliki di usianya.

Tak hanya itu, puasa juga sebaiknya dihindari terlebih dahulu apabila ibu menyusui dalam kondisi hamil.

Baca juga: Penjelasan MUI soal Saf Shalat yang Kembali Dirapatkan

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Vaksinasi Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com