Pada masa perjuangan kemerdekaan, Garuda Indonesia Airways atau sekarang dikenal dengan Garuda Indonesia berdiri.
Bandara Kemayoran kemudian mulai diisi oleh pesawat-pesawat modern dengan kehadiran Garuda Indonesia.
Pada 1950-an, peberbangan sipil modern di Bandara Kemayoran ditandai dengan beroperasinya pesawat bermesin jet.
Di masa itu juga, pesawat turboprop berdatangan ke Bandara Kemayoran, antara lain Saab 91 Safir, Grumman Albatros, Ilyushin Il-14, Cessna, juga pesawat-pesawat buatan Nurtanio, seperti NU-200 Sikumbang, Belalang, dan Kunang.
Baca juga: Bandara Kemayoran: Legenda yang Liar dan Tak Terurus....
Bandara Internasional pertama di Indonesia ini juga menjadi tempat mendaratnya pesawat dari berbagai Negara di dunia untuk mendatangi event intenasiona di indonesia.
Berbagai Kepala Negara juga pernah menginjakkan kakiknya di Bandara Kemayoran, seperti saat Konfrensi Asia Afrika pada era Soekarno.
Tak hanya untuk penerbangan sipil, Bandara Kemayoran juga digunakan untuk dimanfaatkan oleh pihak militer Indonesia AURI (kini TNI Angaktan Udara).
Pada 29 Oktober 1973, pesawat DC-10 milik KLM singgah di Bandara Kemayoran. Pesawat tersebut merupakan pesawat terbesar dan terberat yang pernah singgah di Bandara Kemayoran.
Pesawat DC-10 disewa oleh Garuda Indonesia untuk mengngangkut jemaah haji asal Indonesa.