Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Helikopter Panther AS 565 TNI AL: Anti Kapal Selam dan Dibekali Rudal Jarak Jauh

Kompas.com - 27/03/2022, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) helikopter Panther AS 565.

Dilansir dari Majalah Cakrawala edisi 427 tahun 2015 terbitan Dinas Penerangan AL, helikopter Panther AS 565 disebut mempunyai spesifikasi anti kapal selam (AKS).

Penerbangan TNI AL sebagai bagian integral dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) salah satu fungsinya adalah AKS.

Dalam rangka melaksanakan fungsi AKS, maka diperlukan helikopter yang memiliki spesifikasi teknis sebagai helikopter AKS Naval Version, yakni Panther AS 565.

Baca juga: Spesifikasi M3 Amphibious Rig, Alutsista TNI AD yang Bisa Berubah Jadi Jembatan Ponton

Lantas, seperti apa kecanggihan hingga detail spesifikasi helikopter anti kapal selam Panther AS 565?

Spesifikasi helikopter Panther AS 565

Helikopter anti kapal selam Panther AS 565 memiliki panjang 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram.

Helikopter Panther AS 565 dapat dioperasikan oleh satu atau dua pilot, dengan kapasitas angkut hingga 10 personel.

Selanjutnya, helikopter Panther AS 565 dilengkapi dengan mesin ganda Turbomeca Arriel 2C turboshaft, yang mampu terbang dengan kecepatan maksimal 306 kilometer per jam atau 165 knot.

Helikopter ini mampu mencapai ketinggian maksimum hingga 5.865 meter atau 19.242 kaki, dengan rate of climb 8,9 meter per detik.

Selain itu, helikopter Panther AS 565 juga dibekali dengan sejumlah persenjataan, antara lain:

  • Senjata: meriam M621 20 mm
  • Roket: 68 mm atau 70 mm
  • Rudal:
    • Matra Mistral udara-ke-udara rudal
    • AS 15 TT rudal anti-permukaan
    • HOT rudal anti-tank
    • MK46 atau Whitehead A244/anti-kapal selam torpedo.

Baca juga: Spesifikasi KRI Bubara-868 dan KRI Gulamah-869, Kapal Perang Karya Anak Bangsa

 

Helikopter Panther AS 565 dilengkapi rudal jarak jauh

Dengan durasi terbang selama 4 jam, helikopter Panther AS 565 termasuk dalam kelas helikopter medium.

Helikopter ini dapat melakukan misi Over-the-Horizon Targeting (OTHT) dengan membawa rudal jarak jauh, sehingga efektif sebagai anti-surface warfare (ASUW).

Ketahanan terbang helikopter Panther AS 565 mencapai waktu 4 jam dengan kecepatan medium 140 kilometer per jam.

Helikopter AKS Panther AS 565 juga memiliki sistem pengendalian otomatis atau full auto pilot, yang mana helikopter ini mampu melaksanakan manuver taktis melalui sistem yang ada tanpa dikendalikan langsung oleh penerbang.

Selain itu, helikopter ini mampu melaksanakan auto hover dan sangat efektif saat dioperasionalkan sebagai fungsi Search and Rescue (SAR).

Helikopter AKS Panther AS 565 memiliki kemampuan low frequency active dipping sonar yang memiliki jarak deteksi lebih jauh dengan pertimbangan pelaksanaan pengoperasian dipping sonar dapat se-efisien mungkin.

Baca juga: Spesifikasi KRI Fatahillah-361, Kapal Perang TNI AL yang Dilengkapi Persenjataan Modern

Daya deteksi sonar helikopter Panther AS 565

Adapun sonar yang dipasang di badan kapal laut memiliki kemampuan deteksi yang terbatas, akibat gangguan temperatur maupun tingkat keasinan permukaan air.

Daya endusnya sekitar 18 kilometer, untuk melacak kapal selam.

Perbedaan permukaan air laut membuat posisi kapal berubah-ubah yang menghasilkan suara dan kecepatan kapal yang berubah-ubah, sehingga mempengaruhi daya endus sonar kapal.

Jangkauan yang terbatas ini dapat tangani lewat helikopter AKS Panther AS565 yang terbang jauh dan memiliki variable-depth and towed sonar arrays untuk menyelidiki setiap layer, sehingga daya deteksi bisa berkembang jauh mencapai 185 kilometer dan mampu mendeteksi lokasi kapal selam musuh dengan presisi.

Helikopter ini tinggal menunggu agar kapal selam masuk jangkauan torpedo untuk melakukan penembakan "fire and forget".

Tentu ada pula kapal selam yang memiliki rudal anti udara, namun umumnya masih jarak pendek.

Baca juga: Spesifikasi dan Cerita Tank Marder TNI AD: Deskripsi, Persenjataan, hingga Kemampuannya

 

Helikopter Panther AS 565 buatan Airbus Helicopter

Dilansir dari marinir.tnial.milid, helikopter Panther AS 565 merupakan Helicopter Naval Version buatan Airbus Helicopter yang mampu melaksanakan operasi di laut dan mendarat di kapal perang.

Helikopter ini merupakan Multi Role Helicopter yang memiliki kemampuan untuk Maritime Surveillance, SAR, Maritime Patrol, Medical Evacuation, and Anti Submarine Warfare.

Helikopter Panther AS 565 melengkapi alutsista di jajaran Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut sebagai Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1.

Helikopter Panther AS 565 merupakan helikopter yang memiliki tail rotor dengan sistem Fenestron sehingga memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tingkat kebisingan yang rendah dan lebih aman.

Helikopter ini juga dilengkapi sensor yang digunakan untuk peperangan anti kapal selam, antara lain Dipping Sonar Helras serta memiliki kemampuan untuk mengangkut senjata torpedo jenis A244S.

Baca juga: Spesifikasi dan Cerita Tank Marder TNI AD: Deskripsi, Persenjataan, hingga Kemampuannya

 Nah itulah spesifikasi helikopter TNI AL Panther AS 565 yang memiliki rudal jarak jauh dan anti kapal selam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com