Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral soal Petir dan Api Sambar Sirkuit Mandalika, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 21/03/2022, 14:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video petir yang menyambar Sirkuit Mandalika saat balapan MotoGP Mandalika viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (20/3/2022). Saat itu hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika sekitar 30 menit menjelang jadwal awal balapan.

Petir terekam kamera dan disiarkan secara langsung di televisi. Petir itu turun di salah satu tikungan Sirkuit Mandalika dan menyebabkan percikan api.

Berikut ini beberapa video yang dibagikan warganet:

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MotoGP™ (@motogp)

Baca juga: Profil Rara Istiani Wulandari, Sang Pawang Hujan MotoGP Mandalika

Mengapa bisa terjadi petir hingga api? Berikut ini penjelasan BMKG.

Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, menjelaskan, petir merupakan fenomena yang terjadi karena awan jenis kumulonimbus yang banyak mengandung muatan listrik.

"Hal ini terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara awan dan permukaan bumi," ujar Ida kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Lanjutnya, muatan awan bagian bawah yang negatif akan menginduksi permukaan bumi sehingga terbentuklah medan listrik antara awan dan tanah (permukaan bumi).

Semakin besar muatan yang terdapat di awan, semakin besar pula medan listrik yang terjadi.

"Bila kuat medan tersebut telah melebihi kuat medan tembus udara ke tanah, maka akan terjadi pelepasan muatan listrik sesuai dengan hukum kelistrikan, peristiwa inilah yang disebut petir," kata Ida.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2022?

Dia juga menjelaskan, pelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan radiasi elektromagnetik.

Terkait timbulnya api, Ida menjelaskan bahwa petir memiliki aliran listrik dengan tegangan yang sangat tinggi sehingga dapat menimbulkan panas yang tinggi atau ledakan api apabila mengenai obyek di permukaan bumi.

"Petir biasanya akan memilih tempat terbuka atau objek yang paling tinggi di permukaan bumi dalam melepaskan energinya," tutur Ida.

Namun, mengenai sering atau tidaknya petir menyambar hingga menjadi api, belum ada data pasti.

"Kami enggak ada datanya, tapi semakin besar awan semakin besar energi maka potensi terjadi semakin tinggi," ungkap Ida.

Saat muncul petir, dia menyarankan kepada masyarakat untuk berlindung di ruangan tertutup agar lebih aman.

"Berlindung di dalam ruangan tertutup yang lebih aman, misalnya di dalam rumah dan gedung. Masyarakat tetap waspada karena potensi hujan disertai kilat/petir masih tinggi terjadi di bulan Maret-April," pungkas Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com