Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Kota 15 Menit untuk Masyarakat Sehat Jasmani dan Rohani

Kompas.com - 18/03/2022, 16:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Yang pertama kali perlu menyadari manfaat konsep kota 15 menit adalah wali kota dan birokrasinya.

Setelah itu, wali kota menetapkan kebijakan dan birokrasi menyusun rencana implementasi.

Warga memberikan masukan terhadap rencana yang dibuat, kemudian wali kota menyampaikan program yang sudah menampung pendapat warga tersebut kepada DPRD berikut usulan pendanaannya.

Para anggota DPRD tentu sudah mendapat penjelasan mengenai konsep kota 15 menit dari wali kota sehingga dapat dengan segera memberikan persetujuan.

Intinya adalah kebijakan kepala daerah khususnya wali kota sangat menentukan terwujudnya kota 15 menit.

Konsep ini membutuhkan konsistensi dalam pelaksanaannya, karena sulit diwujudkan dalam waktu satu atau dua periode pemerintahan.

Untuk itu perlu ada landasan hukum berupa peraturan daerah, dinas yang menangani, anggaran yang bertahun jamak (multi years), dan yang lebih penting adalah pemahaman publik mengenai manfaat model kota 15 menit.

Siapapun yang menjadi wali kota, program kota 15 menit (dengan nama apapun) tidak akan dihentikan.

Ini karena mayoritas warga tidak akan memilih calon wali kota yang tidak paham manfaat konsep 15 menit saat Pilkada.

Konsep kota 15 menit perlu diterapkan di berbagai ukuran kota. Semakin besar kota, semakin banyak perubahan yang harus dilakukan.

Oleh karena itu, kota-kota kecil perlu menyiapkan terwujudnya kota 15 menit dalam rencana pembangunan kotanya.

Kota-kota menengah perlu menetapkan kawasan-kawasan yang lengkap dalam radius pencapaian 15 menit dalam rencana tata ruang kota yang baru.

Kota-kota besar menghadapi masalah yang lebih pelik, namun mempunyai dana yang lebih besar untuk melakukan penataan kota.

Setiap pemerintah kota perlu berupaya memberi kemudahan bagi warganya untuk melakukan berbagai kegiatan pokok dalam waktu singkat tanpa menggunakan kendaraan bermotor.

Dengan demikian warga akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menikmati kehidupannya.

Dari sinilah kebahagiaan itu tumbuh pada diri warga, secara individual maupun secara komunal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com