Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Kota 15 Menit untuk Masyarakat Sehat Jasmani dan Rohani

Kompas.com - 18/03/2022, 16:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONSEPKota 15 Menit” baru populer pada beberapa tahun terakhir ini. Pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 mempercepat penyebarluasannya.

Konsep ini diperkenalkan oleh Guru Besar Universitas Sorbonne, Carlos Moreno pada tahun 2016.

Intinya, konsep kota 15 menit mengacu pada pergerakan orang untuk bekerja, bersosialisasi, berbelanja, menjaga kesehatan, bersekolah, dan berekreasi; yang semuanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, bersepeda atau menggunakan kendaraan umum dalam waktu tidak lebih dari 15 menit.

Penduduk kota perlu membebaskan diri dari pergerakan yang jauh dan lama hanya untuk bekerja, seperti yang saat ini dilakukan di kota-kota besar dunia saat ini.

Imbalannya adalah waktu yang lebih longgar untuk berkumpul bersama keluarga, berolahraga, beribadah, menekuni hobi, berpiknik, menikmati teh sore hari, dan sebagainya.

15 menit tidak berarti meniadakan peran fasilitas berskala kota, baik untuk pekerjaan, pendidikan, perdagangan, rekreasi, dan sebagainya.

Hanya saja cara untuk menuju ke fasilitas-fasilitas itu diatur sehingga lebih mudah, aman dan cepat bagi warga seluruh kota yang membutuhkan.

Penerapan

Pada April 2020 ratusan akademisi dan arsitek di Barcelona menandatangani sebuah manifesto yang berisikan seruan tentang perubahan radikal dalam penataan kota untuk mengatasi Covid-19.

Saran yang diajukan antara lain menyangkut pengaturan ulang mobilitas, re-naturalisasi kota, de-komodifikasi perumahan, dan de-pertumbuhan.

Ada banyak tuntutan yang disampaikan kepada para wali kota, di antaranya agar jalan-jalan di dalam kota lebih didedikasikan untuk orang, bukan untuk kendaraan semata, dan jalur pesepeda perlu dibangun dan dipisahkan dengan jalur pejalan kaki.

Selang tak berapa lama kemudian perkumpulan wali kota dari 97 negara (termasuk Indonesia) yang tergabung dalam Grup Kepemimpinan Iklim Kota C40 pada Juli 2020 menerbitkan panduan Membangun Kembali secara Lebih Baik (build back better) yang antara lain menggunakan konsep kota 15 menit.

Pemerintah Kota Madrid menerapkan larangan penggunaan kendaraan di pusat kota.Daniel Lobo Pemerintah Kota Madrid menerapkan larangan penggunaan kendaraan di pusat kota.

Dokumen itu menyertakan contoh yang dilakukan di beberapa kota seperti Milan, Madrid, Edinburg, dan Seattle dalam menyediakan fasilitas agar warga kota lebih banyak bergerak untuk memperkuat imunitas tubuh melawan Covid-19.

Konsep kota 15 menit semakin tersebar luas tatkala Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, setelah berkonsultasi pada Profesor Moreno menetapkan konsep kota 15 menit sebagai program kerja utamanya.

Baginya, kota 15 menit adalah solusi untuk mengurangi polusi dan stres, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang berbaur secara sosial dan ekonomi, dan untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh bagi penduduk dan turis.

Kota Paris, yang sudah hijau, bersih dan indah itu saat ini sedang berbenah untuk mewujudkan gagasan Hidalgo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku Mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku Mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

Tren
Resmi, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024

Resmi, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com