KOMPAS.com - Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
Manusia yang tinggal di Bumi melihat dan merasakan keberadaan Matahari setiap harinya saat siang hari.
Benda itu bukanlah planet melainkan sebuah bintang katai kuning berusia 4,5 miliar tahun. Matahari adalah sebuah bola hidrogen dan helium yang bersinar panas di pusat tata surya ini.
Baca juga: Sejarah Jagorawi, Jalan Tol Pertama di Indonesia Dibuka 9 Maret 1978
Dilansir dari laman NASA, jaraknya sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer) dari Bumi dan merupakan satu-satunya bintang di tata surya atau galaksi Bima Sakti.
Ilmu yang mempelajari tentang Matahari disebut heliofisika. Berikut ini adalah profil singkat Matahari:
Tanpa energi Matahari, kehidupan seperti yang ada saat ini tidak akan ada di Bumi. Itu adalah objek terbesar di tata surya ini. Diameternya sekitar 865.000 mil (1,4 juta kilometer).
Gravitasinya menyatukan tata surya dan menjaga segala sesuatu mulai dari planet terbesar hingga puing-puing terkecil di orbit di sekitarnya.
Meski sangat besar, Matahari termasuk bintang dengan ukuran rata-rata. Bintang yang besarnya 100 kali lebih dari Matahari telah ditemukan. Selain itu banyak tata surya yang memiliki lebih dari satu bintang.
Baca juga: Fakta-fakta 8 Planet di Tata Surya dan Kemungkinan Planet Kesembilan