KOMPAS.com - Olahraga untuk lansia atau lanjut usia, tidak dapat disamakan dengan olahraga yang dilakukan kalangan muda.
Penyebabnya, lansia mulai kehilangan kekuatan dan mengalami kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh. Hal ini juga yang menyebabkan lansia lebih rawan terkena gangguan kesehatan.
Menginjak usia 65 tahun ke atas, dianjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik. Namun, pengurangan bukan berarti menghentikannya begitu saja.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu dan jenis olahraga agar sesuai dengan kondisi masing-masing lansia.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Covid-19 untuk Lansia
Lantas, berapa lama waktu olahraga untuk lansia?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan waktu olahraga untuk lansia sebagai berikut:
Sebagai catatan, olahraga intensitas sedang ditandai dengan jantung yang berdebar lebih kencang dan berkeringat.
Sementara olahraga intensitas berat, ditandai dengan napas yang tersengal atau ngos-ngosan.
Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal agar Dapat Terhindar dari Obesitas
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, olahraga rutin di masa senja penting untuk dilakukan.
Pasalnya, memberikan sejumlah manfaat, seperti keseimbangan tubuh yang lebih stabil, mencegah penyakit, hingga menjaga ketajaman mental lansia.
Durasi olahraga lansia selama seminggu tidak harus dilakukan dalam satu hari yang sama. Lansia juga tidak perlu untuk rutin berolahraga setiap hari.
Cukup dengan membagi durasi 150-300 menit atau 75-150 menit menjadi beberapa hari, misalnya lima hari dalam seminggu.
Selanjutnya, pastikan bahwa durasi olahraga dalam satu hari tidak kurang dari 10 menit dan tidak lebih dari 30 menit.
Baca juga: Olahraga yang Bisa Menurunkan Kadar Gula dalam Darah