Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Don't Cry For Me Ukraine

Kompas.com - 28/02/2022, 07:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Potongan-potongan rekaman video perang yang dibuat warga sipil dan menyebar secara masif di berbagai lini masa adalah keberanian dari rakyat Ukraina untuk melawan dengan cara kekinian.

Kenekatan warga sipil Ukraina menghadang laju tank Rusia mirip dengan keberanian mahasiswa China saat menghalangi jalannya kendaraan tank di Lapangan Tianamen saat pembangkangan mahasiwa terhadap rezim komunis China meletus di 4 Juni 1989 silam.

Akhiri perang dengan segala cara

Inisiatif perdamaian haruslah diusahakan oleh semua pihak untuk mengakhiri konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina.

Keberanian warga St Petersburg, Rusia yang memprotes kebijakan perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan aksi injuk rasa di jalanan adalah memperlihatkan perang ternyata juga tidak dikehendaki rakyat Rusia sendiri.

Melawan perang dengan cara perjuangan spiritual yang dilakukan Paus Fransiskus dengan “mendobrak” protokoler diplomatik dengan menyambangi Kedutaan Rusia di Vatikan, Jumat (25/2/2022), adalah salah satu jalan “suci” yang layak mendapat apresiasi (Kompas.com, 26/02/2022).

Seruan Paus untuk perlindungan kemanusian bagi anak-anak, orang sakit dan yang menderita adalah cara bathin untuk melawan agresor Rusia.

Saat menyaksikan pertandingan sepakbola antara Aston Villa versus Brighton & Hove Albion di Liga Primer Inggris melalui penayangan di layar kaca (Sabtu, 26/2/2022), saya begitu terkesima dengan aksi pemain Aston Villa yang bernama Cash yang melakukan selebrasi membuka jersey yang dikenakan dan menunjukkan aksi solidaritasnya terhadap warga Ukraina di kaos dalamnya.

Pemain Manchester City, kesebelasan favorit saya juga mempertontonkan aksi serupa dengan memamerkan bendera Ukraina di jersey-nya.

Demikian pula halnya dengan klub Everton besutan Frank Lampard juga memperlihatkan aksi solidaritasnya untuk derita rakyat Ukraina.

Status kepemilikan Roman Abramovich terhadap klub sepakbola jawara Liga Champion musim 2020/2021, Chelsea juga ditangguhkan oleh operator Liga Inggris.

Roman yang warga negara Rusia dan bersahabat dengan Presiden Putin, dinilai mendukung aksi kekerasan terhadap Ukraina.

Kompetisi olahraga yang sejatinya mengedepankan sportivitas dan imun terhadap politik, kini dijadikan wahana protes terhadap aksi perang Rusia terhadap Ukraina.

Saya jadi teringat dengan nukilan kalimat Pramoedya Ananta Toer, salah satu sastrawan besar yang pernah kita miliki; “Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan yang mengakhiri."

Untuk menyelesaikan konflik yang saling memusnakan satu sama lain, tidak ada cara lain Presiden Putin dan Presiden Zelensky harus duduk bareng sembari “ngopi” di tempat yang netral.

Saya hanya mengandaikan, ke dua tokoh ini bicara dari hati ke hari sembari memandang Gunung Batur di Kintamani, Bali dengan Indonesia menjadi penengahnya.

Sikap kita tidak cukup hanya meminta para pihak untuk menahan diri untuk tidak saling berperang.

Kita harus menawarkan diri – entah diterima atau tidak oleh para pihak yang berseteru – kita ingin mendamaikan Rusia dan Ukraina dengan segala kemampuan yang ada.

Mewujudkan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial adalah amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 alinea ke-4.

Menghentikan perang dengan memilih jalan damai adalah bentuk penghormatan terhadap nila-nilai kemanusian yang paling hakiki.

Jika kita tidak mengakhiri perang, maka peranglah yang akan mengakhiri kita.

Setiap peperangan akan tercatat dalam sejarah. Dan mungkin perjuangan menjaga perdamaian ini akan dilupakan sejarah, tetapi itu jauh lebih baik dari sebuah peperangan yang diingat sejarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com