KOMPAS.com - Setiap tahun, badai terjadi di berbagai tempat. Badai punya sebutan yang berbeda-beda, seperti angin topan, badai, angin puting beliung, dan sebagainya.
Badai atau angin topan adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.
Dilansir dari laman NASA, angin yang dihasilkan memiliki kecepatan 119 kilometer per jam atau lebih tinggi. Itu lebih cepat dari seekor cheetah, hewan tercepat di darat.
Angin dari badai dapat merusak bangunan dan pohon. Badai terbentuk di atas perairan laut yang hangat.
Ketika badai mencapai daratan, badai mendorong dinding air laut ke darat. Dinding air ini disebut gelombang badai. Hujan deras dan gelombang badai dapat menyebabkan banjir.
Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa
Badai adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.
Para ilmuwan hanya menyebut badai ini sebagai hal yang berbeda tergantung di mana mereka terjadi.
Di Atlantik dan Pasifik utara, badai disebut hurricanes, setelah dewa kejahatan Karibia, dinamai Hurrican.
Di Pasifik barat laut, badai kuat yang sama disebut topan. Di tenggara Samudra Hindia dan Pasifik barat daya, mereka disebut siklon tropis parah.
Di Samudra Hindia bagian utara, mereka disebut badai siklon yang parah. Di barat daya Samudra Hindia, mereka hanya disebut siklon tropis.
Untuk diklasifikasikan sebagai badai, topan, atau siklon, badai harus mencapai kecepatan angin minimal 74 mil per jam.
Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?
Gangguan tropis terkadang tumbuh menjadi depresi tropis. Ini adalah area badai petir yang berputar dengan kecepatan angin 62 km/jam (38 mph) atau kurang.