Penduduk Kota Haifa beragam secara agama dan etnis, terdiri dari orang-orang Kristen, Muslim, Yahudi, warga Suriah, Lebanon, Yordania, Sudan, Mesir, dan Eropa.
Pada 1918, total populasi kota adalah 22.000, dengan seperdelapan di antaranya merupakan orang Yahudi.
Populisi warga Yahudi terus tumbuh pesat hingga menjadi setengah dari 140.000 populasi Haifa.
Ini mengubah komposisi budaya kota dengan orang-orang Arab tidak lagi menjadi mayoritas. Pada 1936, terjadi kemerosotan dalam industri bangunan yang berdampak pada pengangguran Arab dan Yahudi.
Baca juga: Truth Social, Aplikasi Buatan Donald Trump Mulai Diuji Coba
Pada 1948, orang-orang Palestina diusir dari tempat tinggal mereka di Haifa atau dikenal dengan peristiwa Nakbah. Warga juga tidak lagi diizinkan untuk kembali ke kota itu.
Bagi orang Palestina, jatuhnya Haifa Arab melambangkan akhir dari kehidupan urban Palestina.
Sebanyak 74.000 orang Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka dan hanya menyisakan 2.000-3.000 warga yang dipindahkan ke area tertentu di kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.