KOMPAS.com - Jualan online saat Ramadhan sedikit berbeda terkait produk dan segmen pasarnya.
Meski begitu, momen Ramadhan hingga lebaran tidak boleh dilewatkan para penjual, karena keuntungan yang diraih bisa berlipat.
Berikut tips jualan online Ramadhan 2022, dari ide produk hingga cara memasarkan:
Baca juga: Cara Memulai Bisnis Franchise Indomaret Beserta Modal dan Syaratnya
Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menjelaskan, terdapat tren yang spesifik terkait penjualan di bulan Ramadhan.
"Tren selama ramadhan terjadi kenaikan produk yang spesifik berkaitan dengan kebutuhan masyarakat misalnya busana muslim, makanan kaleng, makanan instan, sirup, kue kering, peralatan dapur dan dekorasi rumah," ungkap Bhima pada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).
Jadi, bagi penjual perlu memperhatikan secara detail jenis barang yang akan dijual, siapa target pasarnya, dan channel pemasaran apakah menggunakan marketplace atau melalui media sosial.
"Meskipun busana muslim cenderung naik selama masa ramadhan tapi ada model atau desain yang mengikuti tren," imbuh Bhima.
Dia mencontohkan, pada saat pemutaran film Black Panther 2018, penjualan baju koko dengan model Black Panther sangat laris.
"Apa yang menjadi tren di media sosial mempengaruhi penjualan barang secara online," kata Bhima.
Selain itu, dia menyarankan untuk memperhatikan momen Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), karena pembeli mengincar harga diskon dan promo ongkos kirim.
Baca juga: Cara Membuat Link WhatsApp untuk Jualan Online
Bhima menyarankan, branding sebaiknya mulai dilakukan minimal satu bulan sebelum Ramadhan.
Sehingga, penjual bisa mempersiapkan stok dan branding lebih melekat di benak calon konsumen.
Di sisi yang lain, beberapa penjual memasang strategi PO (purchase order) atau pemesanan untuk antisipasi pengiriman barang bisa tepat waktu saat puncak permintaan ramadhan-lebaran
Baca juga: Cara Jualan Makanan dan Minuman di AirAsia Food
Menurut Bhima, media yang digunakan bisa berupa media sosial maupun marketplace.
"Bisa mix ya, media sosial dan marketplace tergantung sasaran konsumennya. Contohnya, untuk pembeli perempuan, Shopee lebih cocok," tutur Bhima.
Sementara untuk barang elektronik dan otomotif pemasaran melalui Tokopedia juga bisa dilakukan.
Ada segmentasi dari tiap platform.
Dia menambahkan, penggunaan media sosial, seperti Instagram, Whatsapp dan Facebook pun cukup menarik minat masyarakat yang tidak ingin mendaftar ke aplikasi marketplace.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.