Berdasarkan SE Nomor SR.02.06/II/921/2022, sasaran drop out dapat mengulang vaksin dengan platform atau jenis vaksin yang berbeda.
Nadia menyebut, pengulangan vaksinasi bagi masyarakat yang mengalami drop out memang bisa menggunakan jenis vaksin apa pun dan tidak terpaku pada jenis vaksin yang dulu.
“Bisa menggunakan vaksin apa saja,” katanya.
Hal tersebut, nantinya akan disesuaikan lagi dengan ketersediaan jenis vaksin di masing-masing daerah.
Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?
Sementara itu, dilansir dari Antara (15/2/2022), Ketua ITAGI Sri Rezeki melaporkan sekitar 15 juta kelompok sasaran drop out umumnya menerima suntikan dosis pertama vaksin Sinovac.
Padahal, vaksin Sinovac saat ini didistribusikan secara terbatas dan diprioritaskan untuk anak usia 8 hingga 11 tahun.
"Sekarang Sinovac tidak ada. Hanya untuk anak karena logistiknya sudah tidak ada dan kita tidak bisa impor lagi," ujarnya.
Oleh karena itu, ITAGI menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Kemenkes terkait hal ini.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja?