Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan agar Tidak Terseret Ombak? Ini Kata Basarnas

Kompas.com - 15/02/2022, 13:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 11 orang tewas terseret ombak di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022).

Mereka termasuk dari 23 orang dari rombongan padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara, Jember, yang datang ke Pantai Payangan untuk menggelar ritual.

Sebanyak 23 orang itu melakukan ritual di kawasan Pantai Payangan, Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB. Petugas pantai sempat memperingatkan karena ombak sedang tinggi.

Peringatan tersebut dihiraukan oleh rombongan dan tetap melakukan ritual. Hingga sekitar pukul 00.25 WIB, 23 orang yang sedang ritual tersebut terseret ombak.

Sebanyak tiga orang ditemukan meninggal dunia, sembilan hilang, dan yang lain selamat. Tim SAR gabungan kembali menemukan delapan orang lainnya meninggal dan satu selamat.

Berkaca dari kejadian ini, apa saja yang harus dilakukan agar tidak terseret ombak saat berada di pantai?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Rip Current dan Musibah yang Terjadi Saat Ritual di Pantai Payangan Jember

Penjelasan Basarnas

Kepala Bagian Humas Basarnas Anjar Sulistyo mengatakan, masyarakat harus menganalisis situasi dan kondisi pantai lebih dulu, seperti cuaca atau ombak sebelum beraktivitas di pantai.

Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan informasi peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dengan demikian masyarakat akan semakin waspada dengan keselamatannya ketika melakukan aktivitas di pantai.

"Mengalisis situasi dan kondisi pantai itu sendiri, seperti apa cuacanya, bagaimana potensi ombaknya, apakah ombaknya aman atau justru berbahaya bagi kita yang akan melaksanakan aktivitas di pantai tersebut," kata Anjar, saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Hal yang harus dilakukan agar tidak terseret ombak

Agar tidak terseret ombak ketika berkunjung ke pantai, masyarakat perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

  1. Menjauhi bibir pantai kala ombak sedang tinggi.
  2. Mematuhi tanda peringatan masuk ke pantai atau tidak berenang melebihi batas aman bagi perenang atau pengunjung pantai yang akan berenang atau bermain air.
  3. Memahami posisi peralatan emergency yang tersedia di sepanjang pantai, misalnya ban, ringbuoy, tali, hingga menyiapkan perahu-perahu untuk keperluan darurat.
  4. Patuhi peraturan yang ada di pantai terkait pengamanan keamanan beraktivitas di pantai tersebut.

Anjar mengungkapkan bahwa masyarakat dapat melaporkan jika mengetahui kejadian orang terseret ombak atau dalam keadaan bahaya lain ke petugas rescue.

Setiap pantai biasanya memiliki pos rescue dan peraturan yang berbeda-beda, dan juga biasanya tim rescue memasang emergency call di pintu masuk atau tempat strategis.

"Namun mereka biasanya memasang emergency call di pintu-pintu masuk/tempat-tempat yang dianggap strategis," ungkap Anjar.

Anjar menceritakan bahwa saaat ini Basarnas telah bekerjasama dan melatih para tenaga penolong di beberapa pantai, dan ke depan jumlah pelatihan itu akan terus ditingkatkan.

Baca juga: 11 Orang Tewas Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, Ini Kondisi Cuaca Saat Kejadian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com