Yaitu perubahan dari bertahan hidup dengan cara berpindah-pindah dan berburu, menjadi pola hidup menetap dengan berladang.
Persis di masa tembok tertua itu berdiri, ditemukan bukti pula bahwa ada perkembangan pertanian gandum dan serealia di tanah yang sama.
Penduduk kuno Jericho dipercaya sebagai masyarakat pertama Palestina yang mengembangkan kebudayaan bertani dengan dilengkapi sistem irigasi.
Di zaman Neolitikum tersebut, penduduk Jericho sudah menemukan sistem irigasi sederhana yang digunakan untuk menumbuhkan gandum, barli dan juga kacang-kacangan.
Sekitar 7000 SM, ada perubahan mata pencaharian di kalangan masyarakat kuno Jericho. Yang awalnya hanya bertani, kemudian muncul pula para perajin tembikar.
Penduduk kuno Jericho memproduksi piring, mata panah, bilah sabit, kapak, mangkuk, dan peralatan dapur lainnya.
Selain membuat tembikar, penduduk kuno Jericho di masa tersebut juga sudah mulai beternak domba.
Setelah hancur berkali-kali, tembok Jericho kembali dibangun pada masa 2.600 SM oleh orang Amori.
Namun di tahun 1573 SM, tembok sekaligus seisi kota hancur oleh gempa bumi.
Jericho terletak 1.300 kaki atau 400 meter di bawah permukaan laut. Jika dibandingkan kota Amman dan Yerusalem, aktivitas penduduk di Jericho relatif lebih sepi dan jauh dari hiruk pikuk ala perkotaan padat.
Hingga kini sebagian besar penduduk masih mengandalkan hasil bumi. Buah kurma, tin, pisang, jeruk dan berbagai sayuran, bisa tumbuh di tanah Jericho yang subur.
Dari Mount of Temptation, tempat terkenal bagi umat Nasrani yang letaknya di atas gunung, wisatawan bisa menikmati kehidupan kota tertua yang bertahan dari kehancuran demi kehancuran dari masa ke masa ini.
Baca juga: Sejarah Madinah, Kota Peristirahatan Terakhir Nabi Muhammad SAW
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.