Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional

Kompas.com - 09/02/2022, 16:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Medan Prijaji

Surat kabar ini merupakan yang pertama diterbitkan menggunakan bahasa Melayu atau Indonesia dan seluruh pekerja di dalamnya merupakan orang-orang pribumi.

Tak hanya Medan Prijaji, pada 1909 Tirto juga mendirikan perusahaan penerbitan pertama di Indonesia yang diberi nama N.V Javaansche Boekhandelen Drukkerij “Medan Priyayi”.

Ini dilakukannya bersama dengan Haji Mohammad Arsjad dan Pangeran Oesman.

Selain Soenda Berita dan Medan Prijaji, Tirto juga berperan aktif di berbagai media lain, baik menjadi penulis maupun pemimpin.

Misalnya di Pembrita Betawi, Soeloeh Keadilan, Poetri Hindia, Sarotomo, Soeara B.O.W, Soeara Spoor dan Tram, dan Soeraaurna.

Baca juga: Profil Lengkap Shin Tae-yong, Pelatih yang Bawa Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020

Tugas pers

Menurut Tirto, pers memiliki tugas yang mulia. Pers harus memajukan dan memahami hak-hak juga martabat rakyat.

Ia juga menganggap pers bisa menjadi sarana menyadarkan masyarakat dalam menjawab beragam persoalan yang muncul di masyarakat. 

Namun sayangnya Medan Prijaji yang berkantor di Bandung ini tak bertahan lama. Pada 1912 mingguan ini berhenti diterbitkan.

Tirto merupakan orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum.

Dia berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. Kritik atau kecaman kepada pemerintah kolonial Belana itu ia kemas dalam bentuk cerita pendek.

Tak hanya menjadi jurnalis, Tirto juga merupakan seorang perumus gagasan dan pengarang karya-karya nonfiksi.

Atas hasil karya dan perjuangannya dalam dunia jurnalistik Indonesia, ia pun kemudian ditetapkan sebagai Bapak Pers Nasional oleh Dewan Pers RI pada tahun 1973.

Tak hanya sebagai Bapak Pers Nasional, Tirto juga dikenal sebagai Tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia, dan perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.

Baca juga: Sejarah Honda Lahir 24 September 1948

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com