Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Maju Tak Gentar Membela Bonnie Triyana

Kompas.com - 04/02/2022, 10:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELIEVE It Or Not, tersebar berita bahwa sejarawan Indonesia penerima anugerah MURI sebagai pemrakarsa majalah sejarah di Indonesia, Bonnie Triyana, dipolisikan di Belanda gegara komentar tentang istilah “Bersiap”.

Istilah “Bersiap” digunakan Rijksmuseum sebagai museum nasional kerajaan Belanda sebagai slogan sebuah pameran sejarah penjajahan Belanda di kawasan yang mereka sebut sebagai Hindia-Belanda dan sejak 17 Agustus 1945, diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Indonesia.

Penghinaan

Apabila berita itu bukan hoax, berarti sejarawan Bonnie Triyana dijerat pasal penghinaan atau kebencian akibat dipolisikan oleh organisasi yang mengatasnamakan diri Federatie Indische Nederlanders (FIN) di Belanda.

Bonnie dilaporkan ke kepolisian Den Haag atas artikel opininya yang menolak istilah 'Bersiap' dalam pameran di Rijksmuseum Februari s/d Juni 2022.

Bonnie dalam artikelnya menyebut penggunaan istilah 'Bersiap' beraroma rasisme terhadap warga Indonesia pada masa 1945-1947.

Di Indonesia, periode itu dikenal dengan istilah “Agresi Militer Belanda”.

Saya juga tidak habis heran bahwa ternyata setelah lebih dari 75 tahun Belanda berhenti menjajah kawasan yang mereka sebut sebagai Hindia-Belanda, kok di masa kolonialisme sudah basi masih ada yang namanya Federatie Indische Nederlanders.

Cinta Indonesia

Saya tidak paham hukum, apalagi hukum Belanda yang berlaku di Belanda pada masa kini.

Maka bukan saja wajar, namun bahkan bijak jika saya tidak berani melibatkan diri ke masalah hukum yang dituduhkan ke Bonnie Triyana.

Namun sebagai seorang warga Indonesia yang cinta Indonesia sehingga barusan menyelenggarakan konser 73 Tahun Cinta Indonesia, bukan di Concertgebouw Amsterdam, tetapi di Gedung Kesenian Jakarta, adalah kewajiban asasi saya untuk bersikap bela negara seperti Kumbakarna, yaitu right or wrong my country.

Maka hukumnya wajib bagi saya untuk membela Bonnie Triyana yang terbukti perkasa membela sejarah Tanah Air Udara tercinta dari pembengkokan sejarah oleh bangsa asing, apalagi justru bangsa yang pernah menjajah Nusantara.

Kewajiban

Sebagai seorang warga Indonesia yang cinta Indonesia, saya wajib maju tak gentar membela sejarawan Indonesia, Bonnie Triyana yang sangat saya hormati dari cengkeraman angkara murka fitnah bangsa asing yang ingin memberangus kedaulatan akademis seorang ilmuwan Indonesia.

Bahkan dalam membela Bonnie Triyana secara pribadi saya siap dipolisikan oleh mereka yang ingin mempolisikan saya.

Memang saya sudah terlanjur seperti Kumbakarna jatuh cinta kepada Tanah Kelahiran saya, maka selalu siap siaga membela negara, bangsa dan sesama rakyat Indonesia dengan iringan lagu Maju Tak Gentar dengan syair menggelora semangat kebangsaan:

Maju tak gentar, Membela yang benar
Maju tak gentar, Hak kita diserang
Maju serentak, Mengusir penyerang
Maju serentak, Tentu kita kita menang.
MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com