Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah PPKM Jawa-Bali Diperpanjang? Ini Tren Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 24/01/2022, 18:37 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Januari 2022.

Kasus Covid-19 harian kembali tembus 1.000 pada 15 Januari 2022, membuat Indonesia kembali "membuka mata".

Bagaimana tren kasus harian Covid-19?

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Naik, Akankah PPKM Kembali Diperketat?

Tren kenaikan kasus harian Covid-19

Pada pekan lalu kasus baru yang dilaporkan Indonesia masih di angka ratusan. Lalu kasus tembus 1.000 pada 15 Januari 2022.

Setelah itu kasus harian kembali turun selama dua hari. Namun kembali melonjak melebihi 1.000 pada 18 Januari hingga 23 Januari 2022.

Tak hanya tembus 1.000, bahkan angkanya tembus 2.000 kasus pada 20 Januari dan tembus 3.000 kasus per hari pada 22 Januari 2022.

Melansir Worldometers, berikut ini tren kasus harian Covid-19 sejak 10 Januari 2022:

  1. 10 Januari: 454
  2. 11 Januari: 802
  3. 12 Januari: 646
  4. 13 Januari: 793
  5. 14 Januari: 850
  6. 15 Januari: 1.054
  7. 16 Januari: 855
  8. 17 Januari: 772
  9. 18 Januari: 1.362
  10. 19 Januari: 1.745
  11. 20 Januari: 2.116
  12. 21 Januari: 2.604
  13. 22 Januari: 3.205
  14. 23 Januari: 2.925.

Adapun total kasus Covid-19 di Indonesia hingga 24 Januari 2022 adalah 4.286.378 kasus. Sedangkan total kasus kematian ada 144.220 dan total kasus sembuh ada 4.123.267.

Mengutip Kompas.com, 21 Januari 2022, sebelumnya, kasus harian Covid-19 mencapai 2.000 pada 28 September 2021 dengan 2.057 kasus.

Baca juga: Lebih Menular dari Delta, Benarkah Semua Orang Akan Terinfeksi Omicron? Ini Kata WHO

Kenaikan kasus tiga pekan terakhir

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan peningkatan tiga pekan terakhir.

Dia mengatakan kasus positif Covid-19 naik dari 1.123 menjadi 5.454 kasus.

"Jumlah kasus positif nasional mengalami peningkatan dalam 3 minggu terakhir yaitu meningkat 5 kali lipat dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus," kata Wiku dalam konferensi pers 21 Januari 2022.

Wiku mengatakan peningkatan kasus Covid-19 tidak diikuti dengan kenaikan angka kematian. Namun demikian, kenaikan kasus harian berakibat pada meningkatnya kasus aktif secara signifikan.

Sementara itu menurut Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, meningkatnya tren kasus Covid-19 Indonesia ini sudah terjadi sebelum varian Omicron teridentifikasi di tanah air pada 15 Desember 2021 lalu.

"Sebelum adanya Omicron (15 Desember 2021), kita sudah melihat tren peningkatan kasus," kata Nadia dikutip Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Lanjutnya, untuk di Jawa dan Bali rata-rata menunjukkan peningkatan kasus cukup signifikan.

Dia menjelaskan dari data yang ada, sejak awal Desember yakni pada tanggal 1 Desember 2021 lalu, kasus harian infeksi Covid-19 tercatat 278 kasus.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia harian ini terus mengalami fluktuasi, tetapi masih terhitung tidak pernah lebih atau masih di bawah 300 kasus per hari sampai 31 Desember 2021.

Kemudian sejak awal Januari 2022 terlihat tren peningkatan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia cukup signifikan.

"Peningkatan kasus ini kita duga dikarenakan mobilitas masyarakat selama periode nataru, karena banyak ditemukan (tracing infeksi) dari tempat wisata dan tempat pembelanjaan yang umumnya terjadi pasca liburan akhir tahun," imbuh Nadia.

Baca juga: 6 Fakta Meninggalnya 2 Pasien Omicron di Indonesia, dari Gejala hingga Kronologi

Kasus Omicron juga meningkat

Bersamaan dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, varian Omicron terus menyebar dan tembus 1.000 kasus di Indonesia. Hingga 20 Januari 2022, total kasus Omicron ada 1.078 kasus.

Diberitakan Kompas.com, Senin (24/1/2022), Kemenkes melaporkan hingga 24 Januari 2022 total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 1.626.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 1.019 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 369 dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 238," kata Nadia.

Dari angka tersebut, kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dengan angka 831 kasus.

Sedangkan transmisi lokal berjumlah 282, dan masih ada 48 kasus yang belum diketahui asal penularannya.

Sebelumnya 2 orang pasien Omicron meninggal dunia dan itu menjadi dua kasus kematian pertama akibat Omicron di Indonesia.

Apakah pemerintah akan tarik Rem Darurat?

Pada Senin (24/1/2022), pemerintah mengumumkan tidak menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Sebelumnya PPKM berbasis level Jawa-Bali diterapkan pada 18-24 Januari 2022, artinya akan berakhir hari ini kecuali diumumkan ada perpanjangan lagi.

“Sampai saat ini pemerintah belum berpikir untuk memberlakukan PPKM Darurat lagi atau melakukan lockdown,” kata Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan dikutip Kompas.tv, Senin (24/1/2022).

Luhut mengatakan bahwa pemerintah memastikan bahwa sistem kesehatan hari ini cukup siap untuk menghadapi varian Omicron.

“Namun langkah bijak bagi masyarakat yang mentaati protokol kesehatan merupakan faktor utama mencegah keparahan yang bisa terjadi,” imbuh Luhut.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Fitria Chusna Farisa, Haryanti Puspa Sari | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Fitria Chusna Farisa, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com