Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanopi Kaca, Estetik Namun Bikin Panas, Ini Solusinya

Kompas.com - 22/01/2022, 11:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Tapi ada juga kanopi yang dibuat untuk menghalangi air hujan jatuh pada bidang tersebut atau menghalangi tempias tapi masih mengharapkan ada sinar matahari masuk, misalnya pada Courtyard tengah rumah," ujar Ariko.

"Jadi penggunaan kaca sebagai kanopi disesuaikan dengan kegunaannya saja," lanjut dia.

Menurutnya, kanopi dengan kemampuan tersebut harganya relatif lebih mahal ketimbang bahan lain yang bisa meneruskan cahaya.

Baca juga: Viral Cara Membuang Gelas Pecah, Bagaimana Sebaiknya Daur Ulang Kaca?

Bahan yang disarankan untuk pembuatan kanopi

Adapun jenis bahan kanopi yang direkomenasikan yakni polikarbonat bening.

Karena harganya lebih murah dari kanopi berbahan kaca, namun polikarbonat cenderung berisik ketika hujan dan mulai berubah warna setelah 5 tahun.

"Ada jenis kaca yang cenderung menghantarkan panas yang sedikit atau bisa menambahkan lapisan film penghalang panas," imbuhnya.

Baca juga: Cerita dan Spesifikasi KRI dr Soeharso-990, Kapal Perang Rumah Sakit TNI AL

Selain itu, bahan lain yang direkomendasikan untuk membuat kanopi yakni besi atau baja ringan, kemudian fiber glass dan polikarbonat.

Ia menambahkan, pemilik rumah wajib mengetahui risiko pemakaian kanopi dengan bahan polikarbonat yakni bisa berubah warna karena umur atau karena terpaan angin.

Jadi, disarankan untuk mengganti bahan kanopi secara periodik.

Baca juga: Tips Memaksimalkan Lahan Rumah Tipe 40/60, seperti Apa?

Bahan lain untuk kanopi

Bahan lain yang bisa digunakan untuk kanopi yakni alderon atau atap gelombang lainnya, baik yang basisnya bitumen (seperti onduline), UPVC (alderon), dan semen (asbes).

"Bitumen cenderung baik untuk menahan panas dan suara. Kalau yang transparan selain polikarbonat ada kaca dengan ketentuan seperti yang dijelaskan sebelumnya," kata Ariko.

Sementara, agar pemasangan dan penggunaan kanopi bisa sesuai fungsi dan tujuan, Ariko mengatakan, pemilik rumah setidaknya berkonsultasi atau menanyakan terlabih dulu dengan arsitek.

Baca juga: Mengenang Maestro Arsitek Indonesia Adhi Moersid...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Menghitung Penggunaan Listrik Rumah Tangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com