Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Melonjak, Lebih 2.000 Kasus Sehari…

Kompas.com - 22/01/2022, 06:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam 5 hari terakhir, secara berturut-turut kasus Covid-19 di Indonesia secara konstan terus menunjukkan peningkatan.

Hal itu dapat dilihat dari grafik kasus harian yang ditampilkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 melalui laman covid19.go.id.

Berikut rincian kasus baru terkonfirmasi dalam 5 hari terakhir:

  • 17 Januari 2022: 772 kasus
  • 18 Januari 2022: 1.362 kasus
  • 19 Januari 2022: 1.745 kasus
  • 20 Januari 2022: 2.116 kasus
  • 21 Januari 2022: 2.604 kasus

Sesungguhnya, tren peningkatan ini sudah mulai terlihat sejak awal Januari lalu, di mana kasus harian yang sebelumnya cenderung stabil di kisaran 100-200 kasus kemudian perlahan bertambah, meski polanya fluktuatif atau naik turun.

Peningkatan fluktuatif itu dapat dilihat dari jumlah kasus di tanggal-tanggal berikut:

  • 2 Januari 2022: 174 kasus
  • 3 Januari 2022: 265 kasus
  • 6 Januari 2022: 533 kasus
  • 10 Januari 2022: 454 kasus
  • 11 Januari 2022: 802 kasus
  • 12 Januari 2022: 646 kasus
  • 15 Januari 2022: 1.054 kasus

Benarkah prediksi puncak kasus Covid-19 pada Februari-Maret 2022?

Baca juga: Pasien Covid-19 Omicron Bisa Isolasi di Rumah, Ini Syarat dan Ketentuannya

Prediksi kasus Covid-19 memuncak Februari-Maret 2022

Prediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan kembali meningkat pada Februari atau Maret 2022 diungkapkan oleh peneliti dan pemerintah.

Sebagaimana disampaikan peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, yang memprediksi pada Februari 2022.

"Prediksinya adalah Februari atau akhir Februari-Maret," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Salah satu alasannya adalah daya tahan tubuh hasil vaksinasi atau infeksi sebelumnya sudah mulai menurun di waktu itu.

Selain itu, Indonesia masih memiliki beban vaksinasi yang cukup signifikan, padahal varian Omicron dengan kemampuan penyebaran yang cepat tengah merebak.

Prediksi yang sama disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tetapi dengan alasan berbeda.

"Beberapa negara sudah mengalami puncak kasus Omicron dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya berkisar 35-65 hari," kata Budi dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Analisis Epidemiolog soal Penyebaran Varian Omicron di Indonesia

Upaya pemerintah atasi Omicron

Sementara Indonesia mulai mencatat kenaikan kasus Omicron pada awal Januari 2022.

"Indonesia pertama kali kita teridentifikasi (Omicron) pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naik awal Januari. Nah, antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi," ujar Budi.

Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak kasus Omicron pada Februari-Maret 2022.

Menghadapi segala kemungkinan tersebut, pemerintah mengeluarkan aturan terbaru terkait upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 Omicron.

Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditandatangani pada 17 Januari 2022.

Sebelumnya, Indonesia mengalami puncak infeksi Covid-19 pada Juli 2021, di mana kasus baru harian sempat mencapai 56.757 kasus.

Momentum itu bertepatan dengan penyebaran virus corona varian Delta.

Namun, setelah itu kasus mulai turun dan terpantau stabil selama beberapa bulan, hingga akhirnya kembali meningkat akhir-akhir ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com