KOMPAS.com - Sejak lahir hingga usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi seorang bayi diperoleh dari asupan ASI saja.
Maka dari itu, ada istilah yang dikenal sebagai ASI Eksklusif.
Namun, ketika usianya bertambah dan kebutuhan nutrisinya juga meningkat, kandungan dalam ASI tak lagi dapat mencukupinya.
Oleh karena itu, seorang bayi harus mulai diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI demi mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya.
Lantas, kapan waktu pemberian MPASI? Apa saja kandungan nutrisi dan manfaatnya untuk bayi?
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Memberikan MPASI?
Mengacu pada anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), MPASI baik diberikan pada usia sekitar 6 bulan.
Pada usia itu, nutrisi yang diberikan oleh ASI mulai tidak sebanding dengan kebutuhan bayi.
Namun, angka 6 bulan ini bukan angka usia yang pasti.
Bisa saja, dalam keadaan tertentu, MPASI diberikan lebih awal, tetapi tetap di atas usia 4 bulan.
Ciri-ciri anak yang sudah siap MPASI sebelum usia 6 bulan adalah sebagai berikut:
Baca juga: Cara Menyimpan dan Menyajikan ASI Perah
Meski sifatnya hanya sebagai pendamping dari ASI yang masih terus diberikan, tetapi pemberian MPASI mesti dilakukan dengan memperhatikan kelengkapan kandungannya.
MPASI yang diberikan harus mengandung 4 unsur, yakni:
Karbohidrat bisa berasal dari beras, jagung, umbi-umbian, dan sebagainya.
Kemudian protein bisa didapat dari telur, daging, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Untuk lemak, bahan makanan yang digunakan, misalnya santan, minyak yang berasal dari kulit ayam, dan lain-lain.
Terakhir, mineral bisa dengan mudah didapat dari air.
MPASI dengan kandungan lengkap semacam itu disebut juga dengan MPASI 4 Bintang.
Baca juga: Mengenal ASI: Kapan Diberikan, Kandungan, dan Manfaatnya untuk Bayi
Sebagaimana disebutkan di awal, MPASI dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seorang bayi yang tak lagi terpenuhi hanya dengan ASI saja.
Lebih spesifik, Kementerian Kesehatan menyebut pemberian MPASI bisa mendatatangkan sejumlah manfaat lain.
Mulai dari menyediakan sumber nutrisi yang lebih lengkap hingga melatih bayi agar tidak ketergantungan terghadap ASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.