Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ibu Kota Baru Nusantara, Sudah Tepatkah Namanya?

Kompas.com - 19/01/2022, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rencana penggunaan nama Nusantara sebagai ibu kota baru di Kalimantan Timur mendapat beragam reaksi di tengah masyarakat.

Pro kontra pun bermunculan dengan pemilihan nama Nusantara itu.

Hal itu terlihat dari ramainya warganet di media sosial yang turut memberikan pendapat perihal pemilihan ibu kota baru Nusantara tersebut.

Baca juga: Di Balik Alasan Nama Ibu Kota Baru Nusantara dan Artinya...

Berikut di antaranya:

“Mempersatukan NKRI... jadi ya satu itu Nusantara nama yg tepat dan feel nya kuat,” tulis akun @Sekarjayanti07.

“Saya kira #Nusantara istilah yg komplit untuk menggambarkan kultur sejarah dan semangat berdirinya Republik ini. Dan istilah itu telah diputuskan oleh Presiden Jokowi untuk dikukuhkan menjadi nama IKN Indonesia yg baru,” ujar akun @Deje_Vendra

Namun tak sedikit netizen yang tidak setuju dengan pemberian nama Nusantara tersebut.

“Tidak setuju dengan Nama Nusantara bukan berarti kadrun ya gaes, cuma sayang aja nama seagung nusantara, simbol keutuhan wilayah Indonesia dr sabang sampai merauke kedepan akan mengalami penyempitan makna dan hanya akan mewakili ibu kota negara (kawasan tertentu saja),” tulis akun @dot_id_.

“Kurang sreg dgn nama ibu kota baru di Kalimantan disebut "Nusantara" pak
@jokowi.. Entah apa yg melatarbelakangi njenengan memberi nama begitu. Mbok bapak disanjangi @gibran_tweet @kaesangp sebutan Nusantara sdh elok buat Indonesia keseluruhan. Bukan nama ibukota,” tulis akun @dikaguzana.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru Nusantara dan 8 Hal yang Ditawarkan, Salah Satunya Nol Persen Kemiskinan pada 2035

Lantas sudah tepatkah pemberian nama Nusantara tersebut?

Tanggapan ahli bahasa terkait pemilihan nama Nusantara

Pra-desain istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kalimantan Timur, Karya Nyoman Nuarta.Youtube Pra-desain istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kalimantan Timur, Karya Nyoman Nuarta.

Dosen dan Peneliti pada Pusat Studi Kebudayaan UGM Rudy Wiratama menilai tepat tidaknya pemilihan nama ibu kota baru Nusantara tersebut merupakan prerogatif presiden.

“Kalau soal tepat atau tidaknya, saya kira itu adalah masalah prerogatif presiden dan musyawarah tokoh bangsa. Sebab, dari 80 nama yang masuk ke Bappenas pun tentu dipilih dan dipertimbangkan dengan baik,” ujar Rudi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Namun pihanya menyarankan agar ada penjelasan lebih lanjut terkait pemilihan nama tersebut.

“Seyogyanya memang karena ini menyangkut sebuah negara, perlu penjelasan yang mendasar dan komprehensif tentang mengapa memilih nama tersebut, serta apa visi dan misinya serta konsepnya,” katanya lagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com