Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Memanaskan Ulang Teh Sisa Semalam? Ini Kata Pakar Teh

Kompas.com - 19/01/2022, 08:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Teh sisa semalam terkadang masih menggoda untuk dikonsumsi kembali di pagi harinya.

Untuk menambah kenikmatan seduhan, teh sisa semalam ini terkadang dihangatkan ulang, baik di atas kompor atau di dalam microwave.

Amankah mengonsumsi teh sisa kemarin? Apakah teh boleh dihangatkan kembali?

Memanaskan ulang teh memang salah satu cara menghemat uang. Karena akan sayang jika seduhan teh yang masih satu poci banyaknya dibuang begitu saja ke dalam saluran wastafel.

Namun memanaskan ulang teh memiliki risiko-risiko tersendiri. Setidaknya, begitulah pendapat beberapa ahli.

Baca juga: Menurunkan Tekanan Darah dengan Secangkir Teh, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Risiko memanaskan ulang teh sisa semalam

Beth Howlett, perwakilan dari produsen Pukka Tea, mengatakan bahwa sebaiknya konsumen tidak memanaskan ulang teh sisa, meski dengan alasan penghematan atau alasan meminimalkan limbah dapur.

"Kami tidak pernah menyarankan konsumen untuk memanaskan teh sisa semalam. Karena selain aroma dan rasanya bisa berubah, daun teh yang sudah terendam air beberapa jam lamanya sudah riskan ditumbuhi oleh bakteri," ujar Howlett, seperti dilansir dari Lifehacker 

Food Standards Agency (FDA) Inggris, juga menyatakan hal yang kurang lebih sama. Bahwa sangat bahaya memanaskan makanan dan minuman berulang kali karena ada risiko pertumbuhan bakteri di dalam makanan dan minuman tersebut.

Merebus ulang teh bisa merusak nutrisi dalam kandungan teh.Unsplash/Kowit Phothisan Merebus ulang teh bisa merusak nutrisi dalam kandungan teh.
Mengutip dari Times of India, memanaskan ulang teh bisa mengurangi aroma, citarasa dan kandungan nutrisi di dalam teh.

Selain itu, ketika teh sudah didiamkan selama kurang lebih 4 jam lamanya, sudah ada risiko pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam seduhan teh.

Apalagi jika teh yang ada sudah dicampur dengan susu atau krimer, maka risiko pertumbuhan bakteri akan lebih cepat dibanding teh tanpa campuran apapun.

Memanaskan ulang teh sisa memang bukan langkah yang bijak. Selain alasan di atas, beberapa kandungan minyak esensial di dalam teh yang berkhasiat menutrisi tubuh juga akan hilang ketika melalui proses pemanasan berulang.

Baca juga: Agar Awet Wangi, Ini Cara Tepat Menyimpan dan Menyeduh Teh

Cara tepat mengonsumsi teh

Cara mengolah teh adalah dengan diseduh, bukan direbus.Unsplash/Tamara Schipchins Cara mengolah teh adalah dengan diseduh, bukan direbus.
Teh adalah untuk diseduh, bukan direbus. Jadi air dididihkan dahulu, baru kemudian digunakan untuk menyeduh serbuk teh.

Ketika Anda memanaskan ulang teh, maka Anda akan merebus seduhan teh yang sudah jadi. Dan ini bukanlah cara yang tepat menyajikan teh. Karena jika direbus langsung di atas api, nutrisi dan citarasa dari daun teh justru akan rusak.

Jadi jangan pernah memanaskan ulang teh, apalagi teh yang sudah didiamkan di suhu kamar selama 4 hingga 8 jam lamanya.

Ketika teh baru didiamkan di suhu ruangan selama 1 hingga 2 jam, teh masih aman untuk dikonsumsi tanpa dipanaskan ulang terlebih dahulu. Dalam kondisi ini, belum ada risiko pertumbuhan bakteri.

Jika Anda ingin menghangatkannya kembali, jangan memanaskan teh di atas api.

Tapi masukkan teh ke dalam mug tahan panas, dan masukkan mug ke dalam mangkuk yang sudah diisi air panas. Cara ini cukup aman, tidak membuat nutrisi di dalam teh rusak dan berkurang.

Mengonsumsi teh yang sudah ditumbuhi bakteri atau jamur berisiko mencederai saluran cerna.

Jamur di dalam teh bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, kram, perut begah, serta mual dan muntah.

Baca juga: Mencegah Demensia dengan Minum Kopi dan Teh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com