Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ribuan Warga India Mandi Suci di Sungai Gangga di Tengah Lonjakan Kasus

Kompas.com - 16/01/2022, 14:31 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan ribu umat Hindu di India berkumpul dan menggelar mandi suci di tepi Sungai Gangga, di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Mereka percaya dengan ritual selama festival Makar Sankranti 14 Januari tersebut, dapat membasuh dosa serta membebaskan mereka dari kematian.

Kerumunan besar itu melaksanakan mandi suci itu di sungai di sebelah tenggara Bengal Barat, di mana kasus paling banyak dilaporkan di negara tersebut, setelah Maharashtra.

Pejabat resmi setempat mengatakan, para umat yang akan datang diperkirakan berjumlah sekitar tiga juta orang, untuk menghadiri puncak festival di Pulau Sagar, lokasi pertemuan sungai Gangga dan teluk Bengal.

"Akan tetapi, para orang suci dan sejumlah besar warga berendam (di sungai Gangga). Para peziarah rata-rata tidak mengenakan masker, melampaui jumlah petugas keamanan," pejabat pemerintah setempat, Bankim Hazra, dikutip dari Aljazeera.

Di sebelah utara Uttar Pradesh, para umat Hindu dipimpin oleh kepala kuil, berkonsentrasi di Sangam, pertemuan tiga sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati di Kota Prayagraj, 200 kilometer dari ibu kota Lucknow.

Mereka berpartisipasi di festival Magh Mela, salah satu ziarah suci dalam agama Hindu di sana. Jutaan umat Hindu diperkirakan akan tetap berkelindan di sana selama 47 hari ke depan.

Banyak dari mereka yang tinggal di tepi sungai Gangga selama sebulan lebih. Melaksanakan kepercayaan mereka tersebut.

"Setiap tahun saya datang untuk mandi suci ini. Kenapa saya harus melewatkannya tahun ini?" kata Ram Phal Tripathi, salah seorang yang datang dengan keluarganya dari desa di Uttar Pradesh.

Baca juga: Tsunami Tonga akibat Erupsi Gunung Api Bawah Laut, Ini 5 Gunung Api Bawah Laut di Dunia

Dikhawatirkan jadi superspreader

Acara tersebut pun menyita perhatian, karena peziarah dapat terinfeksi dan membawa virus kembali ke kota atau desa wilayah lain.

Setidaknya, sudah ada 77 petugas kepolisian dan 12 petugas kebersihan yang bertugas di sana, terdeteksi positif virus corona, laporan dari AP pada Jumat lalu.

"Ini bakal menjadi superspreader. Pemerintah seharusnya tidak mengizinkan kerumunan orang dalam jumlah besar ini, karena sebelumnya kerumunan untuk acara agama yang telah terjadi di 2 tahun lalu, bertanggung jawab atas penyebaran virus," kata Utkarsh Mishra, pengacara yang mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Allahabad di Uttar Pradesh, meminta festival dibatalkan.

Pakar kesehatan juga sebelumnya telah meminta festival di Uttar Pradesh dibatalkan, tetapi pemerintah hanya menyebut protokol keselamatan akan tetap diterapkan.

Kritikan dari Perdana Menteri Narendra Modi dan pendukung sayap kanan Partai Bharatiya Janata mengatakan, festival tetap diizinkan, meski terdapat lonjakan kasus, karena pemerintah tidak mampu membendung kemarahan dari Hindus, partai pendukung pemerintah terbesar.

Di Bengal Barat, para dokter gagal meminta pengadilan tinggi negara untuk membatalkan keputusan mengizinkan festival hindu tahun ini, yang dikhawatirkan menjadi superspreader.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com