Bayi pun akan meminum sejumlah besar ASI yang tersedia, ini juga bisa menyebabkan kondisi kelebihan laktosa terjadi.
Namun, selepas 3 bulan payudara seorang ibu akan secara otomatis menyesuaikan diri. Ia hanya akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya.
Ketika penyesuaian itu telah terjadi, maka cerita kelebihan susu dan terjadinya feses berbusa biasanya tidak akan terjadi lagi.
Baca juga: Cukur Rambut Bayi Bikin Tumbuhnya Lebih Lebat, Mitos atau Fakta?
Meski tidak membahayakan, namun kondisi feses yang semacam ini tidak lah normal sehingga perlu untuk diperbaiki.
Bagaimana caranya?
Setelah mengetahui penyebab feses berbusa akibat kelebihan laktosa yang ia dapat dari terlalu banyak mengonsumsi foremilk.
Hal yang harus diperhatikan adalah memastikan bayi mendapatkan asupan hindmilk yang cukup.
Kandungan lemak yang ada pada hindmilk mampu memperlambat penyerapan laktosa di dalam tubuh.
Yang perlu diingat, hindmilk baru akan keluar setelah bayi menyusu beberapa menit, jadi pastikan untuk menyusui anak dari satu sisi payudara selama paling tidak 20 menit.
Setelah itu, baru berganti menyusui menggunakan payudara sisi yang lain.
Jika hal ini tidak dilakukan, misalnya menyusui 5 menit menggunakan payudara kanan.
Kemudian, beberapa waktu selanjutnya kembali menyusui dengan payudara kiri, ini berarti anak baru sempat mendapatkan foremilk dari payudara ibunya, hindmilk belum sempat keluar dan terkonsumsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.