Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Negatif Mengkonsumsi Minuman Keras bagi Kesehatan

Kompas.com - 02/01/2022, 06:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Risiko mengkonsumsi alkohol

Mengutip situs resmi CDC, Rabu (29/12/2021), konsumsi miras yang berlebih juga meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan yang berbahaya, berikut di antaranya:

  1. Cedera, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, tenggelam, dan luka bakar.
  2. Kekerasan, termasuk pembunuhan, bunuh diri, penyerangan seksual, dan kekerasan pasangan intim.
  3. Keracunan alkohol, keadaan darurat medis yang diakibatkan oleh kadar alkohol dalam darah yang tinggi.
  4. Perilaku seksual berisiko, termasuk seks tanpa kondom atau seks dengan banyak pasangan. Perilaku ini dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit menular seksual, termasuk HIV.
  5. Keguguran dan lahir mati atau gangguan spektrum alkohol janin (FASDs) di antara wanita hamil.

Baca juga: Ramai soal Final AFF 2020 Diulang karena Kapten Thailand Positif Doping, Ini Faktanya

Langkah pengobatan kecanduan miras

Dari penjelasan di atas terkait efek dan risiko kesehatan dari konsumsi miras, jika Anda berpikir untuk mengurangi atau berhenti konsumsi miras, maka Anda bisa melakukan langkah pengobatan sebagai berikut.

  • Kelompok pendukung pemulihan gratis, seperti Alcoholics Anonymous atau SMART Recovery.
  • Platform pemulihan online, seperti Tempest.
  • Terapi untuk membantu mengatasi alasan minum dan mempelajari keterampilan koping yang bermanfaat.
  • Perawatan medis untuk mengatasi gejala gangguan penggunaan alkohol dan masalah kesehatan terkait lainnya.
  • Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi keinginan mengidam.

Alternatif lain bisa dengan mencari dukungan kesehatan mental di lokasi terdekat atau bisa dengan menemukan terapis.

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebab batu ginjal yang sering diabaikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com