Di belahan Bumi bagian utara, summer solstice terjadi di bulan Juni. Saat itu kutub utara ada di posisi menghadap ke Matahari.
Karena itu, sinar matahari jadi menyinari Bumi bagian tersebut lebih lama.
Sedangkan winter solstice di kutub utara terjadi bulan Desember.
Saat ini, kutub utara ada di posisi paling jauh dari Matahari. Maka hari itu jadi hari tergelap atau waktu malamnya lebih banyak.
This year the astronomical #WinterSolstice occurs during darkness on 21 December, so we celebrate solstice at the first sunrise which is on 22 December.
We’re pleased to once again be live streaming the sunrise - join us on our official Facebook page that morning. pic.twitter.com/G6nz7XbkeS
— Stonehenge (@EH_Stonehenge) December 18, 2021
Sebaliknya, di Bumi bagian selatan, summer solstice terjadi bulan Desember. Hal itu karena posisi terdekat kutub selatan dengan matahari justru ada di bulan Desember.
Kemudian winter solstice terjadi di bulan Juni, ketika posisi kutub selatan paing jauh dari Matahari.
Negra yang mengalami kebalikan ini misalnya Australia dan Selandia Baru yang mengalami musim panas di bulan Desember.
Baca juga: Ramai soal Fenomena Solstis 21 Desember, Lapan: Tidak Bahaya