Situasi sudah normal kembali. Bahkan, untuk beberapa kalangan, situasinya jauh lebih ramai dibandingkan sebelum pandemi.
Sebelum pandemi, keramaian dan kepadatan Yogyakarta terjadi seminggu menjelang tahun baru. Kali ini, sejak akhir November, keramaian dan kepadatan sudah terjadi dan awet sampai saat ini.
Pembatalan PPKM level 3 di seluruh Indonesia tampaknya akan membuat keramaian dan kepadataan di Yogyakarta bertahan setidaknya sampai awal Tahun 2022.
Beruntung setiap hari, di sepanjang Jalan Malioboro, setiap hari antara pukul 18.00-21.00 kendaraan bermotor dilarang melintas.
Kelegaan di tengah kepadatan dan kemacetan Yogyakarta mendapat ruangnya. Menyenangkan bersepeda atau berjalan kaki di ruas jalan sekitar satu kilometer ini.
Jika tidak mau bersepeda atau berjalan kaki, duduk-duduk di kursi-kursi di trotoar dengan naungan rimbun pohon asem Jawa yang membesar dan berbuah juga menyenangkan.
Jam terbaik menikmati Jalan Malioboro dan juga Yogyakarta adalah pukul 18.00-21.00 menurut saya.
Orang akan dipaksa berjalan kaki (trorotar yang luas nyaman untuk ini), menggunakan sepeda (landai jalannya), atau kendaraan ramah lingkungan lain seperti skuter dengan baterai yang kecepatannya dibatasi.
Karena "hidup yang melambat" ini, senyum warga Yogyakarta dan kegembiraan wisatawan di Yogyakarta bisa lebih intens dirasakan dan tentu disebarluaskan.
Saya percaya, senyum itu menular.
Apalagi senyum itu didapatkan di kota yang selalu memanggil kita tanpa pernah memaksa: Yogyakarta.
Salam senyum,
Wisnu Nugroho
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.