Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

764 Ekor Sapi, 684 Kambing, dan 3.021 Peternak Terdampak Erupsi Semeru

Kompas.com - 08/12/2021, 06:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan hewan ternak warga di lereng Gunung Semeru ikut merasakan dampak erupsi Gunung Semeru. 

Ribuan ternak tersebut memerlukan donasi pakan ternak agar dapat bertahan hidup. 

Erupsi Gunung Semeru tidak hanya berdampak bagi penduduk yang bermukim di lereng Semeru, tetapi juga bagi hewan ternak. 

Baca juga: Ratusan Hewan Ternak di Lumajang Mati Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Penggalangan dana pakan ternak

Banyak dari hewan ternak milik warga yang meninggal, serta ada yang harus diungsikan. 

Sejumlah organisasi relawan menawarkan penggalangan dana atau donasi untuk memberi bantuan bagi ratusan hewan ternak warga tersebut.

Salah satunya yang dilakukan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur.

Ketua PDHI Jatim drh Deddy F Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya masih menerima donasi bagi hewan yang terdampak erupsi Semeru.

"Iya, betul (masih menerima galang dan/donasi)," ujar Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Ia menjelaskan, PDHI Jatim berfokus pada penyelamatan ternak milik warga korban erupsi Gunung Semeru. 

"Kami bekerja sama dengan dinas setempat dan dokter hewan lokal," lanjut Deddy.

Update perkembangan donasi untuk hewan ternak

Berdasarkan laporan dari wilayah barat, Deddy mengatakan, laporan sementara di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, jumlah sapi yang harus disediakan pakan ternaknya sebanyak 150 ekor.

Untuk kambing yang berhasil diselamatkan lebih kurang 200 ekor. Sementara sebelumnya tercatat, sebanyak 17 ekor sapi meninggal dampak dari erupsi Semeru.

Deddy mengungkapkan, kebutuhan rumput untuk pakan ternak dan obat-obatan ternak sampai hari Sabtu (11/12/2021) sudah tercukupi.

"Kebutuhan pangan dan obat-obatan sudah cukup, yang dibutuhkan saat ini alat-alat berat untuk evakuasi sapi-sapi yang mati," lanjut dia.

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru, Pramuka Jatim Kirim Pakan Ternak dan Dokter Hewan

 

Adapun rincian pakan ternak atau rumput dari hasil penggalangan bantuan dari PDHI Jatim, antara lain:

  • 1 Truk berisi 6 ton rumput segar
  • 1 Truk berisi 5 ton silase
  • 1 Pick Up berisi 2 ton silase
  • 1 Pick Up berisi 2 ton rumput segar
  • 1 Pick Up berisi 2 ton rumput segar
  • 1 Mobil pengawal berisi obat-obatan, sembako, pakaian, dan lainnya

Sempat alami kendala

Meski cukup banyak hewan ternak yang berhasil diselamatkan, tidak serta-merta proses evakuasi berjalan mulus. Deddy mengatakan, jembatan penghubung di piket nol terputus.

Hal ini menjadikan kendala dan proses evakuasi hewan ternak menjadi terganjal.

"Karena jembatan penghubung putus, jadi kami membagi tim ke dalam 2 grup, yaitu wilayah barat (dari arah Malang) dan wilayah timur (dari arah Lumajang)," ujar Deddy.

Ia mengatakan, kebutuhan saat ini adalah adanya alat berat ntuk evakuasi ternak yang mati karena sudah mulai membusuk dan bisa mengganggu lingkungan.

Tidak hanya itu, Deddy melaporkan ada 2 ekor hewan ternak yang terluka dan butuh penanganan intensif, 3 ekor hewan mengalami luka bakar, dan banyak hewan mengalami stres.

Baca juga: Air Mata Mbah Mahriyeh, Menanti Kepulangan Sang Suami, Dipisahkan oleh Letusan Gunung Semeru

 

Penggalangan masih dibuka sampai 10 Desember 2021

Sementara itu, Deddy menyampaikan, penggalangan bantuan akan terus dibuka sampai tanggal 10 Desember 2021.

Pengiriman Bantuan Tahap Kedua PDHI Jatim akan dilakukan pada hari Sabtu (11/12/2021) dengan fokus pengobatan massal dan rehabilitasi kesehatan ternak.

Nantinya, posko pengumpulan bantuan erupsi Semeru PDHI Jatim dipusatkan di Kampung Sapi, Kota Batu.

"Dari Kampung Sapi akan disalurkan ke kedua posko lapangan di Candipuro dan Pronojiwo," ujar Deddy.

Ia mengatakan, warga sekitar saling bahu-membahu untuk membantu terciptanya tempat penampungan hewan ternak atau tempat evakuasi hewan ternak.

Sedangkan PDHI Jatim membantu kebutuhan hewan yang berada dalam penampungan.

Adapun informasi data peternakan terdampak erupsi Gunung Semeru Kabupaten Lumajang per Selasa (7/12/2021) pukul 13.30 WIB, sebagai berikut:

1. Jumlah Peternak 3.021 orang

Jumlah ternak yang terdampak yaitu:

  1. Sapi potong 764 ekor
  2. Kambing/domba 684 ekor
  3. Unggas 1.578 ekor

Upaya yang telah dilakukan oleh kabupaten meliputi:

  1. Bantuan pakan
  2. Kesehatan hewan
  3. Tenda posko ternak

Baca juga: Hujan dan Ledakan di Gunung Semeru, Pencarian Korban Sulit Dilakukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com