KOMPAS.com – Peristiwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) menjadi perhatian publik di Tanah Air.
Di dunia maya, peristiwa ini juga menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir.
Pantauan Kompas.com, salah satu topik yang banyak dibahas soal ada atau tidaknya peringatan dini erupsi Gunung Semeru karena ketika peristiwa terjadi tidak ada pengamanan warga ke radius aman.
Akun media sosial Pusat Vulkanologi dan Bencana Mitigasi Geologi pun menjadi incaran warganet yang ramai mengkritik soal ini.
Tak hanya akun PVMBG, unggahan akun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga dipenuhi komentar yang menanyakan mengapa tak ada peringatan soal situasi Gunung Semeru.
“@infobmkg Gunung Semeru gaada kabar di feed?” tanya sebuah akun.
“Admin kenapa sampe tidak ada peringatan dini?? Bagaimana bisa gunung sebesar itu luput dari pantauan??” tulis akun lainnya.
“Akun BMKG malah kurang update. Tidak memberi info dini, tidak mengucapkan belasungkawa, parahhh, Auto unfoll,” tulis sebuah akun.
Komentar-komentar ini pun mendapatkan tanggapan dari warganet lain yang meluruskan bahwa kewenangan soal update situasi gunung api bukan kewenangan BMKG, melainkan PVMBG.
Baca juga: Benarkah Tak Ada Peringatan Dini Erupsi Semeru? Ini Tanggapan PVMBG
Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat BMKG Akhmad Taufan Maulana menjelaskan, BMKG dan PVMBG berbeda.
“BMKG tektonik, PVMBG vulkanik, BMKG geofisika, PVMBG geologi. Jelas perbedaannya di sana,” ujar Taufan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Ia juga memaparkan, pengamatan gempa yang dilakukan BMKG adalah terkait gempa tektonik.
Perlu diketahui, gempa tektonik berbeda dengan gempa vulkanik yang diamati oleh PVMBG.
Gempa vulkanik (gunung api), lanjut Taufan, adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasanya terjadi sebelum gunung api meletus.
“Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut,” ujar Taufan.